30 Jul 2020

Bangku Terlarang

JaguarQQ


Hari ini adalah hari awal aku masuk sekolah setelah libur panjang kenaikan kelas. Namaku Tania. Aku duduk di kelas 1 SMA PERWIRA HUSADA. 
Aku berjalan melewati koridor kelas yang cukup panjang dengan langkah santai. Dari kejauhan ku lihat anak-anak berkerumun di depan kelasku.
 Aku berlari dan mencari tau apa yang terjadi.
“Ada apa sih Nit?” tanyaku pada Nita.
'Ada yang kesurupan, Lira.” Balasnya.
“Kok bisa sih? Atau jangan-jangan dia duduk di bangku kosong depan bangkuku?” tanyaku detail.
“Sepertinya sh gitu Tania.” Jawab Nita singkat.  bandarq online 

Tiba-tiba anak yang mengerumuni Lira itu serentak terpental.
“Kekuatan Lira hebat banget.” Teriak Anton yang tersungkur pada sebuah pot bunga. 
Lira pun tiba-tiba pingsan. Anak-anak membawanya ke ruang UKS karena guru belum ada yang berangkat.
Berbagai hal aneh selalu terjadi, jikalau bangku di depanku ini ada yang menduduki. 
Sudah 10 kali kasus seperti ini terjadi. Aku tak habis pikir, kenapa bangku itu selalu membuat masalah. 
Di saat aku melamunkan perihal bangkul ini, tiba-tiba Rere sahabat baikku datang.
“kenapa kamu?” Tanyanya sambil menepuk pundakku. Seketika itu aku terperanjat. Aku menatap Nita tajam.
“mm, kamu tahu sesuatu tentang bangku ini gak?” tanyaku serius sambil menunjuk bangku di depanku itu.
Rere menatap mataku seakan menyelidik apa yang ada di otakku, Lalu tangannya dilambai-lambaikan tepat di depan mukaku.
“ih, apaan sih kamu Re? Gak jelas banget deh” ocehku kesal, karena Rere seakan meledekku.
“Aku gak tahu persis sih. Tapi aku pernah denger cerita orang, kalau bangku ini itu bangku terlarang. 
Disebut terlarang karena dulu, kira-kira 5 tahun yang lalu ada seorang murid perempuan, dia sangat cantik dan pintar. Lalu di antara teman-temannya ada yang tidak menyukainya.
Dan dia akhirnya dibunuh oleh temannya itu. Semua kejadian itu terjadi di bangku ini.” ucap Rere panjang lebar.
“terus, terus, terus?” tanyaku semakin penasaran.
“Ya, terus karena murid cantik itu merasa ini bangkunya, jadi gak ada seorang pun yang boleh duduk di bangku ini.” jelasnya lagi semakin serius.

Sesaat aku menoleh ke seluruh penjuru kelas. Ku lihat anak-anak yang lain masih berkerumun menceritakan perihal Lira yang kesurupan pagi tadi.
“tan ada darah.” bisik Rere pada telingaku.
“Mana Re? gak ada apa-apa kok.” balasku selagi membetulkan kerudung putihku.
“Lihat deh darah itu deh masih segar!” Tegas Rere ketakutan. Mendadak wajahnya pucat pasi seperti mau pingsan. Aku melihat sekitar bangku terlarang itu. Ternyata setelah aku teliti memang ada bercak darah segar di bangku itu. “Perasaan tadi bangku itu bersih, kok tiba-tiba ada darah ya?” batinku.
Semenjak kejadian itu, kami sering dihantui oleh hantu bangku terlarang itu. Situasi ini memancing kami untuk menjadi detektif dadakan. 
Semua hal yang berkaitan dengan bangku terlarang itu kami selidiki satu per satu dengan detail.
Hingga pada suatu hari ketika aku sedang belajar di kelas badanku terasa dingin dan lelah. Seketika itu pula aku melihat kejadian tragis yang menimpa seorang gadis. 
Mungkin dia adalah pemilik bangku terlarang itu. Aku melihat jelas ketika gadis itu sedang duduk membereskan alat tulisnya, dan tiba-tiba muncul seorang yang ingin membunuhnya.
Awalnya dia berusaha berlari dan mencari pertolongan. Namun apa daya, karena sekolah sudah sepi. Akhirnya ia terbunuh.
Kepalanya dipenggal. Tubuhnya terkulai lemah di bangku itu. Dan kepalanya disimpan di koper yang berada di gudang. Orang yang membunuhnya tak lain adalah teman sebangkunya yang sirik terhadap dia. Aku tak tega melihat semua ini. Aku menangis seketika melihat peristiwa ngeri ini. 


Tiba-tiba gadis tanpa kepala mendekatiku. Aku hampir pingsan dibuatnya.
Aku takut setengah mati, tapi aku juga merasa kasihan. 
Dan aku tahu tujuan gadis itu mendekatiku adalah untuk meminta bantuanku menemukan kepalanya dan menguburkannya dengan sewajarnya.
Aku menceritakan apa yang kualami siang itu pada Rere. Kami berusaha mencari kepalanya. Seluruh penjuru gudang kami obrak-abrik.
“Ta, koper itu bukan?” Rere menyeretku menuju koper di pojok jendela.
Setelah kami buka, ternyata benar. Di dalamnya ada kepala manusia yang usang dan sudah berubah menjadi tengkorak kepala. 
Kami pun membawanya ke halaman sekolah dan menguburkannya dengan layak. Dan kami pun mendoakannya. Sesaat setelah itu, munculah gadis yang cantik di depan kami. 
Dia mengulurkan tangannya pada kami. Dan dia mengucapkan terima kasih, karena telah menguburkan kepalanya. Kami pun menjabat tangannya dan tersenyum. 
Tidak lama kemudian gadis itu menghilang.
Setelah kejadian itu kami tidak dihantui hantu bangku terlarang lagi.   jaguarqq
Kini bangku itu aman diduduki oleh siapa saja karena arwah gadis itu telah tenang setelah kami menguburkan kepalanya sore kemarin di halaman sekolah


JaguarQQ

29 Jul 2020

Kecelakaan Pabrik

JaguarQQ


Cerita ini berlatarkan tahun 2011, tahun dimana gw lulus SMK, dan sama halnya kaya orang lain, gw ngelamar kesana-kemari agar bisa langsung ngerasain dunia kerja, gak sia2 usaha lamaran gw berbuahkan hasil, karena gw dapat panggilan kerja di sebuah pabrik keramik di kota P*******.

singkatnya gw di terima dan bisa mulai kerja keesokan harinya. 
mulailah gw cari kost2 an karena gw bukan berasal dari kota ini.
selama kurang lebih 2 bulan gw kerja disini gak ada apa2, karena gw non shift waktu itu, maklum gw fresh graduate.
tp semua berubah waktu gw di shift seinget gw, waktu itu gw shift malam, gw sendiri dapat bagian di Packing, bagian yg paling berat sebenarnya tapi gw terima karena namanya juga pertama kali bekerja, jiwa muda gw masih menggebu2..

kejadian ini di mulai waktu jam menunjukkan pukul 1 dinihari seinget gw, waktu itu, tiba2 terdengar suara orang berteriak2 yg membuat seisi gedung tempat gw rame dan ingin tahu ada apa.
yg gw denger waktu itu ada yg berteriak seperti ini
"Onok kecelakaan" (ada kecelakaan)  
sontak gw yg ikut penasaran mendekat, dan kemudian aktifitas bekerja di hentikan sementara sambil kami berkerumun menuju sebuah lokasi yg sudah ramai karyawan pabrik yg kebetulan dapat shift malam waktu itu.  bandarq online 

rupanya, ada seorang karyawan yg meninggal dunia. 
karyawan ini mendapat bagian di batu bara, sedikit informasi, bagian batu bara ada di belakang pabrik sendiri dekat dengan area kebun yg kata karyawan2 senior gw angker.
penasaran, gw pun ikut melihat karyawan yg malang itu, shock. adalah hal pertama yg gw rasakan waktu lihat jasad beliau.
rupanya, korban meninggal dengan jatuh dari ketinggian tempat memasukkan batu bara ke pemanas, dan tingginya sekitar 3 lantai dari tanah.
sialnya, ketika korban jatuh, badanya menghantam ke besi palang. sehingga badan korban terbelah menjadi 2, dan sewaktu gw melihatnya, gw bisa lihat darah dan organ tubuh beliau berceceran di atas tanah.
Malam itu sontak ramai polisi dan mobil jenazah, yg rupanya, menurut kabar yg gw denger, tubuh korban di jahit lagi sebelum di kembalikan.
Malam itu jujur menjadi malam yg gak akan pernah gw lupain, semenjak itu, muncul desas-desus bila karyawan yg meninggal itu bergentayangan, dan sialnya gw yg melihat tubuh korban dalam keadaan seperti itu juga terkena imbasnya, disinilah gw mulai ceritanya..

setiap shift malam, suasana pabrik tempat gw bekerja jadi terasa aneh.
lebih dingin, dan tentu saja, lebih seram, terlebih ketika banyak karyawan yg mengaku sering di hantui sosok asing, yg kabarnya, beliau adalah korban kecelakaan tempo hari.
meski gw agak asing sama hal-hal yg berbau beginian, gw gak gampang percaya bila gw gak melihatnya sendiri, dan, tibalah ketika gw harus merasakanya sendiri.
sebelum gw lanjut, gw gak pernah tau seperti apa rupa karyawan yg meninggal tempo hari, singkatnya, waktu itu, gw gak lihat,
gw cuma melihat darah dan beberapa organ terburai, karena wajah korban, sudah di tutup oleh koran.
Malam itu, gw bekerja seperti biasanya. gak ada hal yg istimewa, sampai, senior gw tiba-tiba ngomong.
"awakmu jupuk'o banyu yo nang tandon, entek soale" (kamu, ambil air di tandon ya, soalnya airnya habis)
di gedung tempat gw, ada sebuah galon air yang memang di persiapkan untuk karyawan minum, masalahnya, yang minum air ini gak cuma satu atau dua orang, tapi puluhan, jadi ketika air galon habis, kami bergantian mengisi ulang kebetulan waktu itu, giliran gw.

maka, bersiaplah gw mengambil air di tandon belakang dekat dengan toilet pria.
gw mulai mendorong gerobak untuk membawa galon, dan gw lihat, jam menunjukkan pukul setengah 1 dinihari, gw gak pernah mikir macam-macam, karena hal ini sudah biasa tapi malam itu.
pikiran gw kayak gak tenang sama sekali, seperti ada sesuatu yg mengganjal pikiran gw.
tapi, gw tetap mencoba berpikir positif, toh cuma ambil air lalu kembali lagi kerja tapi rupanya, dugaan gw salah.
sejak pertama menginjakkan kaki di tandon, gw merasa gak sendirian, tengkuk gw juga merinding, seperti ada orang yang sedang mengawasi.
tapi gw mencoba menekan rasa takut gw. gw persiapkan galonya, kemudian mulai menyalakan tombol air untuk mulai mengisi, disinilah gw melihatnya dari jauh tempat gw mengisi air, ada sebuah tempat nongkrong, dan biasanya kalau siang, di gunakan karyawan pabrik untuk mengobrol dan merokok, jaraknya sekitar 150 meter dari tempat pengisian air. 
Disanalah, ada seseorang yang tampak sedang duduk. gw cukup lega melihatnya.
seenggaknya gw gak sendirian disini. gw kembali mengisi air ke galon ke 2, dan gw lihat lagi orang itu, namun anehnya, orang yang awalnya duduk itu, tiba-tiba berubah posisi dalam keadaan berdiri, masalahnya adalah, cara dia berdiri tepat memandang ke arah gw.
perasaan gw mulai gak nyaman, dari jauh, gw belum bisa melihat wajahnya, karena hanya berupa siluet hitam saja.
namun sejujur-jujurnya, gw mulai merasa bahwa ini, ada yang gak beres.  setelah galon gw penuh, gw segera angkat dan pindahin ke gerobak.
sekali lagi, gw melirik rupanya, orang itu masih berdiri disana. gw pun mulai mendorong gerobak gw, dan saat itulah gw yakin bahwa sosok di kejauhan itu bukan manusia saat tiba-tiba dia berjalan mendekati gw, gw yang melihatnya, sontak langsung lari, meninggalkan gerobak gw, karena gw udah ketakutan
kenapa gw ketakutan?  karena, gw melihat sosok itu berjalan mendekati gw dengan gelagat yang aneh, caranya berjalan seperti orang yang tidak bisa menahan tubuhnya, alias badanya bergerak naik-turun seperti badan atasnya mau lepas dan jatuh ke tanah.
menakutkan kejadian itu akhirnya gw ceritakan sama karyawan lain, dan akhirnya gw di antar untuk mengambil gerobak itu, anehnya, sosok itu sudah tidak ada lagi. 
menariknya adalah, karyawan-karyawan lain gak ada yang membantah cerita gw, mereka percaya bahwa yang gw lihat mungkin nyata.

yang berikutnya tidak kalah seram.
gw punya teman satu lokasi yang waktu itu pergi keluar untuk sekedar merokok, di dekat pengisian air, tempat dimana gw melihat sosok menakutkan itu. saat itu, adzhan maghrib dan dia duduk sendirian disana. tidak beberapa lama, ada suara suara dentingan dari sendok dan piring yang beradu. teman gw cuma mengira bahwa itu orang yang sedang makan, karena tempat nongkrong ini lebih dekat dari ruangan kantin.
tapi, jarang ada orang yang makan di tempat ini, karena sudah ada fasilitas lengkap di dalam kantin. di lihat ke sana-kemari, ketemulah orang yang sedang makan itu.
teman gw menyapa beliau, dan beliau menyapa balik.  tidak beberapa lama, orang itu mendatangi teman gw dan ikut bergabung.
mereka pun terlibat obrolan sembari menikmati rokok berdua. tak beberapa lama, orang itu pun pergi pamit. jam istirahat sudah usai. teman gw kembali ke tempatnya, sebelumnya dia belum curiga siapa orang yang menemaninya tadi di tempat nongkrong
ketka asyik-asyik bercerita, teman gw tiba-tiba teralihkan oleh selebaran kertas bela sungkawa
foto korban yang meninggal karena kecelakaan kerja, terpampang disana, lengkap dengan ucapan bela sungkawa dari perusahaan, melihat foto itu, teman gw tampak pucat pasi, berbekal selebaran itu, teman gw bertanya pada karyawan senior.


"Mas. niki bener ta?"  ( mas ini bener ? ) tanyanya.
"Opo?" ( apa )
"niki mas, Fotone mboten salah ta, sing wingi kecelakaan kerja niku loh" ( ini mas, fotonya gak salah nih, yang kemarin kecelakaan di tempat kerja itu loh )
"Loh yo iku wonge. opoo?"  (Loh, ya itu memang orangnya. kenapa?)
teman gw cuma bengong mendengarnya, lalu kemudian ceritalah dia, bahwa maghrib tadi saat dia merokok di tempat nongkrong sendirian, dia melihat ada yang makan di dekat sana, kemudian bergabung bersamanya, dan orang itu adalah orang yang fotonya terpampang di selebaran itu
tampak tidak kaget. karyawan senior itu kemudian mengatakan, "biyen, almarhum nek mangan pancen gok kunu, salahmu dewe, maghrib-maghrib bukane sholat tambah rokok'an"  (dulu, almarhum kalau makan memang di dekat sana, salah kamu sendiri itu, maghrib bukanya sholat malah ngerokok)
semenjak saat itu. temen gw jadi lebih rajin ke mushola pabrik, walaupun cuma numpang tidur tiap istirahat. dan gw masih tetap ngeri tiap mengingat ceritanya.

1 tahun kerja disana, kmudian terjadi gejolak, dimana karyawan kontrak banyak yang di berhentikan, disini gw kaget karena gw gak masuk jajaran karyawan kontrak yang di berhentikan paksa. gw cuma di pindah bagian saja masalahnya, gw yang sebelumnya di packing, pindah ke batu bara waktu itu gw bingung setengah mati.
rasanya mau resign, tapi temen gw mengingatkan kalau cari kerja itu sulit, dan karena di batu bara juga nanti ada temanya.
di bagian batu bara sendiri biasanya memang di jaga 2 orang. akhirnya gw setuju untuk tetap bekerja di pabrik ini. gw inget malam pertama waktu pindah bagian ke batu bara.
tempatnya benar-benar berbeda dari tempat packing yang terang, bersih dan penuh sama orang.
disini, sepi, dingin dan bangunanya sudah tua. hanya tercium aroma besi-besi berkarat, lengkap dengan pemandangan langsung kebun Angker.
itu yang gw pernah dengar dari orang-orang, temen shift gw sendiri adalah anak seumuran gw, dia juga selamat dari karyawan kontrak yang di berhentikan paksa.
gw ngobrol sama dia, bercerita tentang diri masing-masing, dan kami sepakat tidak membahas hal yang terjadi disini 
pembagian tugasnya sendiri, kami sepakat bergantian, jadi satu orang bisa bergantian tidur dan berjaga agar suhu api untuk membakar keramik tetap panas, maka di wajibkan stand by dan bila suhu turun maka kami wajib mulai mengisi batu bara ke tungku

waktu itu, giliran teman gw tidur.
jadi gw berjaga sendirian, tahun 2011 belum banyak hape android jadi gw gak maenan hape tapi fokus melihat pemandangan kebun yang benar-benar gelap gulita, dengan angin dingin yang berhembus dari sana.
asyik-asyik ngelamun, tiba-tiba, gw terlonjak waktu mendengar suara benturan keras seperti batu dengan besi, keras sekali sampai nyaris membuat gw melompat.
rupanya, penghuni disini mulai menunjukkan kehadiranya. setidaknya itu lah yang pertama gw pikirin. 
gw mencoba untuk tidak menghiraukan namun, suara itu kembali lagi. kali ini lebih keras dan membuat gw mulai menciut.
untungnya, waktu jaga gw udah selesai, jadi gw akhirnya membangunkan teman gw, ketika gw berjalan menuju tempat teman gw tidur, gw sadar, ada suara cewek tengah menangis.
sial. kata gw. gw pun segera bangunin teman gw, lalu langsung menata tempat untuk tidur, tapi apesnya, suara menangis itu masih terdengar di telinga gw, membuat gw jadi gak nyaman sama sekali.
rupanya, benar kata orang. tempat ini benar-benar bikin nyali menjadi ciut.
karena gak tenang, membuat perut gw waktu itu mules, jadi tanpa pikir panjang dan ngomong ke teman gw yang jaga, gw pergi ke toilet yang jaraknya tidak jauh dari tempat itu.
toiletnya sendiri dekat sekali dengan area kebun yang gelap, singkatnya gw udah di dalam toilet, namun, gw masih merasa gak nyaman.
suara tangisan itu terus terbayang-bayang di dalam pikiran gw.
setelah gw selesai di dalam toilet, gw berniat kembali ke tempat gw kerja, berniat mau gabung sama teman gw, toh kalau bareng-bareng mungkin gangguanya bakal berakhir, begitu gw buka pintu toilet, gw cuma bisa ngucap istighfar, karena sebelum gw keluar pintu tepat di depan gw ada seorang wanita dengan kepala berdarah-darah,menatap gw dari bawah lantai.
gw baru tau ada kuntilanak yang ngesot adalah saat itu. jujur, rasanya mau pingsan, bayangkan saja, lu baru aja selesai buang hajat tiba-tiba di depan toilet sudah ada yang menyambut dengan cara gitu.
gw melewati begitu saja walaupun dia terus mengikuti kemana gw jalan waktu itu. tapi gw gak ceritain ini ke teman gw, karena gw tau, mereka gak suka di bicarain. gangguan gw malam itu, selebihnya hanya suara-dan suara.

Puncaknya adalah waktu gw udah gak betah lagi karena malam itu gw mengalami kejadian yang bisa di bilang paling parah
berbekal ada masalah di rumah yang gw bawa ke pabrik, di tambah sms bahwa teman gw gak bisa masuk karena sakit mmbuat gw sadar, malam ini, gw sendirian yang jaga jam shift malam di mulai pukul 23.00, baru gw masuk kesana, gw sudah mencium aroma anyir darah segar.
gw letakkan tas dan mulai ganti seragam kerja, lalu pergi ke tempat gw jaga suhu batu bara.
rupanya, disana sudah ada yang menunggu gw. sebelumnya, gw udah pernah di ceritain teman gw, dimana waktu itu dia jaga sendirian karena gw yang sakit, dia bercerita kalau sendirian jaga disini, lebih baik banyakin istighfar.
gw gak paham maksudnya apa? tapi malam itu, akhirnya gw tau alasanya apa.

di gedung lama sendirian, tanpa teman dengan berbekal nekat demi sesuap nasi membuat gw harus berhadapan dengan sosok yang dulu pernah gw temui dalam siluet kegelapan.
siapa lagi bila bukan almarhum, meski gw gak yakin itu adalah beliau.
sejujurnya penampilanya menyerupai karyawan biasa, yang membedakanya adalah, cara dia berjalan benar-benar menakutkan, dua tanganya menyangga badanya seolah-olah badanya sewaktu-waktu dapat putus begitu saja.
gw merasa dia tahu gw bisa melihat dia. entah karena kemarahan yang gw rasain sejak tiba disini, sehingga gw bisa lihat jelas semua yang ada disini, sangat jelas, bahkan membuat gw rasanya mau lari pulang.
rupanya dugaan gw bener, kuntilanak ngesot itu tempatnya memang dekat toilet yang gak jauh dari tempat gw dan teman gw biasanya istirahat sewaktu bergantian jaga.
namun yang bikin gw gak mau lama-lama disini adalah, penghuni kebun, yang bentuknya nyaris mirip bentuk kuda.   jaguarqq
hanya saja, selain makhluk-makhluk itu, gw berusaha tetap menjaga jarak untuk tidak menganggu, meski gw tau, mereka mencoba menarik perhatian gw, siapa sangka rupanya, gw benar-benar gak di sukai disana, entah karena apa..
karena ketika jam istirahat, tepatnya waktu gw mau sholat subuh setelah tertidur waktu jaga, gw gak bisa bangun lagi dan rupanya ada makhluk hitam dengan tanduk besar sekali, nginjak badan gw sembari melotot marah.
gw baru bisa berdiri waktu teman gw shift pagi datang dan akhirnya nolong gw biar berdiri, selebihnya itu akhirnya gw memutuskan untuk resign,
semenjak saat itu, kalau gw inget-inget pabrik itu gw jadi radak skeptis, karena menurut penuturan orang-orang, harusnya tempat batu-bara memang tidak boleh di buka lagi.
namun saat ini gw gak tau apakah tempat itu masih beroperasi karena sekarang gw udah kerja di tempat lain yang lalu biarkan jadi pengalaman saja. 


28 Jul 2020

Pocong Sukowati 1975

JaguarQQ


Tragedi klasik memang mempunyai tempat tersendiri di hati saya, kali ini, Kisah nyata, di tahun 70an tentang sebuah desa yg diterror hantu Pocong yg "konon katanya" tengah mencari keadilan.

Katanya sampe sekarang diwaktu tertentu Pocong ini masih menampakkan diri hingga menjadi urban legend di desa ini, Mau tau gimana sejarahnya?.
Temanggung, sekira pertengahan November 1973, Sukowati Pemudi 23 tahun, anak tunggal, Ayahnya baru saja meninggal 1 bulan yg lalu, sedang ibunya sudah lebih dulu meninggal ketika Wati umur 8 tahun, tinggalah wati sekarang bersama neneknya

Dari kecil Bapak & ibu (keluarga) wati memang tinggal bersama neneknya, karena ibu wati juga anak tunggal, jadi wati pastilah cucu satu2nya, walaupun kini wati yatim piatu, tapi wati beruntung masih punya nenek, & wati juga termasuk keluarga yg ber'ada..

Menurut saksi, Wati adalah bunga di desa tersebut, selain cantik wati juga dinilai sebagai pribadi yg cerdas, Ramah, religius & santun, tahun itu wati baru saja lulus SMA, setelah lulus wati bekerja di kantor kelurahan desa tempat ia tinggal
Sepeninggal ayah & ibunya, wati beberapa kali di lamar oleh pemuda, baik dari tetangga sampai dari kota, orang kaya dan biasa..
Tapi wati selalu menolaknya padahal neneknya semakin menua saat itu, yg berharap ada yg menopang wati ketika nenek nanti tiada..  bandarq online 
Yg orang2 tau, wati punya hubungan dengan Bondan sejak awal SMA, tapi nenek sepertinya tidak setuju, meski bondan anak orang kaya, tapi dia terkenal kasar dan urakan, dia seumuran wati, nenek sudah berulang kali mengingatkan tapi mereka berdua justru malah menjalin hubungan dengan diam2, ayah bondan pun sepertinya juga tak setuju kalo anaknya dengan wati berhubungan, "Wes Seje Botoh" kalo istilah jawanya.

Jadi dulu itu kakek wati dan kakek bondan pernah menjadi lawan politik, sama2 calon lurah, kakek wati menang
Saat itu, tapi kakek bondan yg kalah, merasa dicurangi, dan seakan dendamnya diwariskan ke anak cucunya, itu namannya "Wes seje botoh" sudah bersebrangan lah intinya.
Seperti kebiasaan orang jawa kuno, kalo udah berucap, pantang untuk diingkari begitulah kira2, Hubungan asmara antara bondan dan watipun semakin menjadi, seiring menuannya nenek, wati sudah mulai kekurangan, karena harus bekerja sendiri menghidupi neneknya yg Mulai sakit2an, tapi..
Akhir tahun 1974, Bondan justru menikah dengan orang lain, wati sebenarnya tahu soal perjodohan bondan dengan wanita itu, tapi bondan sudah berjanji tidak akan menikah dengan wanita selain wati,

Bukan masalah itu, tapi konon katanya, "Wati tengah hamil waktu itu",
warga tak pernah melihat wati lagi sejak pernikahan bondan, wati jg tak lagi bekerja, dan beberapa bulan kemudian, di pertengahan tahun 1975 Wati di temukan Gantung diri di kamarnya, jasad wati baru ditemukan setelah 7 hari, karena tetangga yg sedang menjenguk neneknya..
sang tetangga yg mulai bertanya2 kenapa nenek tidak perah terlihat berjemur di teras seperti biasanya, dan wati yg tak pernah terlihat Tetanggapun berbasa-basi menengok nenek wati, rumah diketuk tapi tidak ada jawaban, tapi karena dari depan rumah tercium bau busuk, dia urung, mungkin karena takut, dan kembali mengajak beberapa warga untuk masuk.

Pintunya tak terkunci, langsung saja warga masuk, dan menuju kamar nenek wati, disana beliau terbaring di ranjang, saat salah satu warga masuk, sebut saja bu "Santi" nenek Wati seperti ingin terperanjat dari ranjangnya,
Sambil menggerakkan jemarinya, nenek wati berbicara namun tak jelas,
nenek wati :  Hmmmmmmhmmm (sambil menggerakan tangannya)
bu santi : Pripun mbah, kok mboten nate ketingal, (gimana nek kok gak pernah kelihatan)
nenek wati : : hmmmm hmmmm hmmm ( dengan nada yg lebih tinggi)
bu santi :  Lha Wati wonten pundi to mbah? (lha wati dimana to nek?)
nenek wati : (Beliau menangis bak anak kecil, sambil menunjuk2 ke arah sebelah.. Yaitu kamar wati,)

Bu santi dengan segera keluar, ternyata warga sedang mencoba membuka kamar wati Yg terkunci, bau Busuk menyengat, setelah di dobrak, benar saja Wati gantung diri dengan kain sarung yg di kaitkan ke kayu penopang atap, jasadnya sudah menggelembung mengeluarkan cairan, perutnya seperti orang hamil +/- 6bln, dan ...
Gegerlah satu desa waktu itu, sang Bunga desa tewas Gantung diri, Dan setelah jenazah di makamkan, barulah kejadian2 seram terjadi, desa menjadi mencekam, kebanyakan warga tak berani keluar setelah maghrib

3 Hari setelah kematian wati, banyak warga yg bersaksi, melihat Pocong yg mereka yakini itu adalah "Sukowati", salah satunya ("Dedi" ) usia belasan tahun waktu itu
Dedi : waktu itu 3 hari setelah kematian mbak wati, sekira pertengahan tahun 1975, listrik belum merata di desa sy, kebetulan rumah saya listriknya gabung di rumah pak karwo, jadi 1 meteran listrik di bagi 3 rumah, rumah saya, pak karwo, dan sebelah sy
Karena watt nya masih minim, kita cuma gabung sampai jam 9 malam, setelah itu ya pakai lampu minyak, jadi kebayang kan pencahayaan di depan jalan rumah saya..?
Waktu itu sekira jam 12 malam, saya terbangun karena ingin buang air besar Sebenarnya Saya tidak berani keluar, tapi sudah sy tahan sekuat tenaga, hasrat itu tetap tak bisa lagi di bendung, padahal dulu tidak semua rumah punya jamban, saya harus jalan kira2 50m menuju "MCK" di pinggir desa.
Karena sudah di ujung tanduk, akhirnya mau tak mau sy harus keluar menuju jamban, sambil membawa senter & setengah berlari saya berjalan menuju jamban, sampai di sana ternyata ada Pak Sulam, tetangga saya..
rasa takut sy sedikit berkurang, kita pun jongkok saling membelakangi, Jadi jambanya ada 3 deret , saya di pojok, tengah kosong dan pak sulam di pojok jg, penutupnya jg cuma sampai pinggul kalo kita jongkok, dan itu tak beratap, pokoknya khas jamban2 umum di desa lah

Pak Sulam diam saja, cuma terdengar suara hisapan rokok klembak kemenyannya yg menyengat, saya mencoba ngobrol dengan pak sulam,
"Wah njenengan kok wanen temen kang" (wah anda kok berani sekali pak)
Pak sulam menjawab "Wedi opo??" (takut apa?)
Mbak wati kui lho kang, (Mbak wati itu lho pak)
 ............. Pak sulam tidak menjawab...
Pas saya nengok, ternyata tidak ada siapa2, saya takut sekali, sampe lupa waktu itu apakah saya sempat cebok apa belum, saya langsung berlari menuju rumah.


Tuluuuungggg!!!! Saya teriak kencang.. Sampe depan rumah saya terpeleset jatuh, dan diremang2 saat sy mencoba berdiri, saya melihat sosok putih di depan rumah tetangga sebelah saya, awalnya saya kira karung beras, tapi kok bergerak2 menghantami pintu,
saya raih senter di samping, pas saya soroti, ternyata Pocong kalo menurut saya, tapi posisinya setengah sujud, dan kepalanya di hentak-hentakan ke pintu rumah tetangga saya
"Bruk..brukk..brukk"
saya langsung spontan berdiri masuk kerumah, dan masuk ke kamar, pikiran sangat kacau, seperti mimpi, saya hidupkan 5 lampu minyak di kamar biar suasana sedikit terang, dan saya tertelungkup di ranjang dengan menutup slimut,
"BRUK..BRUKK..BRUKK!!"
suara hentakan itu masih ada, tapi kelihatannya masih di rumah tetangga, sampe beberapa saat kemudian suara itu mulai semakin jelas !!!! Semakin keras..
"DUG..DUGG..DUGG"
Sepertinya yg diketuk sekarang adalah pintu rumah saya..
"DUG...DUG..DUG.."
dan ada suara hmmmmmmmm...hmmmmmm..Seperti orang yg di bungkam mulut nya..Suara itu bertahan 10menit mungkin dan kemudian pindah ke sebelah..
Keesokan harinya semua warga geger, mereka bersaksi pintu rumahnya di ketuk oleh sosok Pocong yg di duga Mbak Sukowati...

-------NENEK-------

Masih ingat kan nenek wati yg sedang sakit? Nah selang 40 hari kematian wati, sang nenek sehat bugar, bahkan sudah bisa sedikit jalan2, bicaranyapun mulai agak lancar..
Sepeninggal wati, nenek di urus keperluannya oleh warga sekitar, karena dulunya beliau juga orang yg dermawan dan baik, warga iba, dan mencoba membalas kebaikannya dengan saling bekerjasama mengurus keperluan beliau,
Singkat cerita, di suatu sore, sekitar pukul 17.00, nenek berjalan tergopoh-gopoh menggunakan tongkatnya, berjalan menghampiri kerumunan warga yg sedang ngobrol-ngobrol di depan mushola.
Wonten nopo mbah? (ada apa nek?)
sahut salah satu warga..
"Wati bali, nggowo bayi" (wati pulang, bawa bayi)
kata nenek, warga kebingungan dong..
Wati sinten mbah ? (wati siapa nek?) 
"Sukowati!!!" putuku!! (Sukowati!! Cucuku!!) dengan nada meninggi
"Njo tiliki nek ra ngandel!!"  (ayo lihat, kalo tidak percaya)
kata nenek lagi, berkerumunlah warga yg penasaran, bersama2 membuktikan omongan nenek, dan setelah dilihat memang tidak ada siapa2 di situ, Tapi warga tetap bergidik ngeri, pasalnya nenek ngotot sekali 
Bahwa Cucunya yg mati bunuh diri itu, kembali pulang kerumah dengan membawa bayi sore itu, sebagian warga juga menganggap mungkin nenek saking kangennya dengan cucunya sampe berhalusinasi seperti itu.

Sampe beberapa hari kemudian, mas sarjono, sesuai dengan namanya beliau adalah sarjana, pendidikannya tinggi, dan beliau adalah orang yg paling tidak percaya dengan hal2 mistis, beliau juga yg getol bilang kalo si nenek sudah pikun dan gila sehingga berhalusinasi.
Kejadiannya sore hari, hampir magrib, mas sarjono pulang dari desa sebelah, naik sepeda ontelnya, di jalan desa yg waktu itu sepi, mas sarjono melihat wanita dari kejauhan berjalan di depannya, pakaiannya dress batik, dgn slendang seperti sedang menggendong bayi.
Semakin mendekat, seperti bau anyir, dan dari belakang jarak kira2 5m, ada yg janggal, jadi pakaian area pantat wanita tersebut seperti basah, namun merah, seperti darah.. Dengan kaget mas sarjono menghentikan sepedanya,
Sesaat, sosok itu berhenti berjalan, dan membalikkan badannya, sambil terus tersenyum jahat, sosok itu berbicara sekali
"MASSSS!!!!"
dan berjalan mundur cepat sekali.. Dan menghilang di kabut ujung desa.., mas sarjono berlari meninggalkan sepedanya.
Setelah bertemu warga, mas sarjono bersumpah bahwa yg dilihat ny itu adalah "Sukowati" dia hafal dengan tahi lalat di bawah matanya, kejadian itu sangat cepat..
Dan merubah cara berfikir mas sarjono dari tidak percaya menjadi sangat percaya.

Kembali ke "Nenek", Setiap beberapa hari sekali, warga bilang kalo nenek sering kali menghampiri warga di sore hari..
Dan kembali bersaksi kalo "Sukowati pulang ke rumah dengan membawa bayi" duduk di kamarnya
Nenek bersaksi bahwa sukowati pulang itu, terus berulang-ulang hingga nenek menghembuskan nafas terakhirnya...

-------BONDAN-------

Setahun terakhir banyak warga yg bersaksi melihat sosok yg diduga arwah dari Sukowati, ada yg berbentuk pocong, ada pula yg melihat dengan bentuk wanita berpakaian dress batik sambil menggendong bayi, tapi selain itu ada yg terlupakan....
Yaitu "Bondan", mantan kekasih sukowati yg diduga menjadi penyebab Sukowati bunuh diri, lantaran menikah dengan wanita lain..
Usia pernikahan bondan dengan wanita itu justru tak bertahan lama, terlebih setelah wati bunuh diri.
Sukowati bunuh diri hanya selang beberapa bulan saja setelah bondan menikah..
Setelah kejadian itu ternyata terjadi hal-hal aneh terhadap bondan, bondan mendadak stress dan suka mengamuk alhasil istrinyapun menceraikannya
Dengan usia pernikahan yg tidak sampai setahun, dalam masa gilannya banyak warga yg sering melihat bondan berbicara sendiri di makam sukowati, kadang menangis, tubuhnya yg gagah menjadi kurus kering, keluarganya sudah mencoba berbagai cara..
Untuk mengobatinya, dari RSJ, sampai dibawa ke orang pintar, tapi tetap tidak ada perkembangan, pernah di malam hari, bondan berlari keliling desa, sambil berteriak
"WATI!!!!! WATI!!!! AKU MELU!!!"  (wati!!!..wati!!!...aku ikut)
Pak Narso (nara sumber cerita ini) pernah melihat Bondan duduk di depan makam sukowati, bondan menggaruk kepalannya, sampai berdarah, mungkin sampai kulit kepalanya mengelupas, sambil tertawa terbahak-bahak,   jaguarqq
Bahkan pernah disiang hari, di jamban umum, lagi banyak warga nih, nah si bondan ini buang air besar, tapi k*t*rannya di tadah dengan tangannya sendiri dan dim*k*n.. 
Entah apa penyebab bondan menjadi gila, tapi warga meyakini itu karena kesalahannya dengan Sukowati, bisa saja karena dia terlalu merasa bersalah karena bunuh dirinya Sukowati,

Di tahun 1975 kegilaan bondan ini semakin menjadi-jadi, dan meresahkan juga, karena keluarganya mungkin malu bondan sempat juga di pasung kurang lebih 1,5 tahun, baru di tahun2 berikutnya bondan di biarkan berbaur,
Tapi penyebab pasti kegilaan bondan ini beluk bisa dibuktikan, walau warga meyakini itu karena karma sukowati, Bondan tidak pernah benar-benar sembuh, dia tetap ling-lung sampai akhir hayatnya, Bondan meninggal di antara usia 64-65an di tahun 2004 an tapi dengan cara "GANTUNG DIRI"


JaguarQQ

27 Jul 2020

Perempuan Hutan Tumbal

JaguarQQ

Apa yang terlintas di pikiran kalian saat mendengar Nama Pulau 'KALIMANTAN'
mungkin hutan nya yg lebat,,berbagai macam ikan Langka,Buah buahan,,,dan Masyarakat nya yang Ramah
Ya itu lah Kalimantan,,,,Namun Di balik keindahan pulau kalimantan ada berbagai macam misteri
Kali ini Aku akan menceritakan Kisah Seseorang yang sekarang sudah Almarhum.

Namanya Sahar Lelaki yang merupakan Ayah Dari 5 orang anak
Kehidupan nya sangat miskin,,,,Di kalimantan selatan dia hanya seorang petani yang menggarap sawah milik orang kaya di desa nya
Dan pada saat istri nya hamil anak mereka yang ke 6, Sahar memutuskan untuk pergi merantau ke Kalimantan Tengah untuk ikut teman nya Menambang Emas.
Perjalanan mencapai tempat teman nya menambang emas itu sangat jauh bahkan bertaruh nyawa melewati sungai dan jurang,,,,
Sampai 2019 ini tidak ada akses jalan ke sana,bahkan 1 kg gula pasir bisa di hargai 40-50 perkilo nya,percaya gak percaya sih soalnya Mimin juga
pernah kesana,,jalan nya susah banget,,pernah dulu bawa satu kotak Mie instan,terus pas nyampe sana mereka rebutan beli satu bungkus nya 15 ribu....  bandarq online 

tapi setelah itu Aku gak pernah terpikir bawa makanan yang berlebihan lagi,,karena harga yang mahal gak sesuai dengan dengan perjuangan ngebawa nya,,Hasil Kerja satu harinya sekitar 500 ribu....Tapi pernah dulu aku hampir mati jatuh kejurang pas jalan nya licin habis hujan,,,kapok setelah itu,,,
Lanjut cerita Sahar,,setelah berbulan bulan Sahar menambang Emas di sana dia sudah menghasil kan uang yang lumayan banyak.
Saat dia pulang ke kalsel,dia bisa membeli rumah,tv (jaman dulu gak banyak orang yg bisa beli tv),dan membelikan peralatan sekolah anak nya,,,
Namun kesuksesan itu tidak berlangsung lama,,,,Karena suatu ketika Lubang Tambang emas mereka Longsor, dan Memakan Banyak korban,,
Korban yang meninggal itu adalah yang masih menambang di dalam Lubang/goa buatan Mereka...
Dan setelah kejadian itu,lubang ditutup secara permanen,,,padahal di lubang itulah Mereka mendapatkan hasil yang melimpah....
Sebagian teman teman sahar sudah pulang,,dan sebagian masih ada disana sembari mencari kerjaan baru....
Suatu Sore Saat Mereka Sedang duduk duduk di depan Rumah Kosong yang mereka tempati di pinggir hutan,setelah kejadian itu...
"(Har,,Kata Orang di sebelah sana itu ada Lubang yang didalam nya ada emas yang belum pernah di Sentuh manusia,,,,Kata nya Siapapun yang mengambil emas itu bakalan mati dan emas emas itu yang akan digunakan untuk biaya pemakaman orang yang ngambil emas itu...)"ujar Dadang
"(Memang nya Sebanyak apa Emas nya....???)"tanya sahar mulai penasaran 
"(kalau ketemu,kata dukun yg pernah kesana,emas itu gak habis 5 keturunan....sangat banyak pokok nya....)"jawab Dadang lagi 
"(tapi aku gak niat ah,,yang enak istri,sementara kita MATIII setelah itu.....)"ujar Dadang Lagi 
"(Dimana Tempat nya....???)"tanya Sahar 
"(Kenapa...????)"tanya Dadang heran
"(Aku ingin kesana....)"jawab sahar
"(hahaha....kesana pun tidak boleh sembarangan har,,,,harus di temani dukun,,,biar aman,,)"ujar Dadang
"(Siapa dukun nya yg bisa di ajak kesana...????)" tanya Sahar,
"(Kamu yakin mau kesana...???mau ngapain..???jangan nekat har,,nyawa taruhan nya..!)"ucap Dadang mengingatkan
"(Aku kesana cuma mau lihat lihat,,,,tidak bermaksud apa apa...!)"jawab sahar
"(kau tinggal bilang saja siapa dukun yang bisa di ajak kesana....!!)"ujar sahar lagi
"(Namanya Mang tomit,,rumah nya yg paling ujung sana itu.,)"ujar Dadang
"(Baiklah,,aku kesana sekarang,,,)"ucap Sahar seraya berdiri,
"(Aku ikut har.,)"ujar Dadang

Sesampai nya dirumah Dukun itu Sahar mengutarakan keinginan nya....
"(Saya sangat ingin kesana mang,,,kira kira syarat nya apa aja mang....???)"ujar Sahar
"(Punan Merah yang masih perawan,,,)" ujar dukun itu....
"(Punaaaan...????!!!!)"ujar dadang kaget
"(Yaa,,Tapi kalau memang kau ingin mengambil nya tanpa tumbal punan merah, bisa saja,tapi sebagai gantinya,,nyawamu...!!!!)"ujar dukun itu
"(Gila...!!!Mau cari punan kemana....???lagian kalau ketemu pun bisa bisa kau yang jadi mayat,,mereka'punan' itu hidup di hutan,bahkan berpindah pindah....!)"ujar Dadang sinis

Punan itu suku yang sangat primitif,bahkan mereka masih menganut tradisi leluhur mereka,jarang yg bisa ketemu sama mereka "punan" terutama nya punan merah...karena mereka tidak akan mau bertemu dengan masyarat desa,bahkan cara berpakaian nya pun hampir sama seperti jaman purba,,,
(nenek mimin sendiri orang dayak punan putih Namanya Nini Undang,Sudah Liau/mati/meninggal),,dan mereka itu sangat di sukai oleh bangsa gaib....
(mimin pribadi gak pernah ketemu orang punan merah,tapi dulu pernah waktu nemenin orang orang kemah makanan kita hilang dengan tiba tiba,,padahal monyet dan binatang lain nya gak bakalan bisa ambil barang2 kami,karena tersimpan dengan aman,,,Kata Tetua suku Yang mencuri barang2 kami Anak anak/pemuda pemudi Punan,,)


Mereka tinggal di hutan belantara kalimantan,,biasanya berpindah pindah tempat,,,Supaya keberadaan mereka tidak diketahui masyarakat lain nya,,,
karena larangan/aturan leluhur mereka melarang suku punan merah asli berkomunikasi dengan masyarakat luar,,,,bahkan tidak jarang keberadaan mereka hanya di anggap mitos,,Beda hal nya dengan Dayak Bangau mereka memiliki kulit putih bermata biru,,namun bila terkena sinar matahari kulit mereka akan memerah,dan penglihatan mata mereka pun akan buram saat terkena sinar matahari langsung,,,
tidak jarang merekapun sering disebut dayak punan,karena memiliki kulit merah,padahal bukan,,kalau punan asli seluruh kulit tubuh mereka berwarna merah walaupun tidak terkena sinar matahari,,,
Di pinggir sungai kami pun katanya ada intan sebesar Telur ayam kampung,bisa diambil dengan cara menyembelih punan merah tepat diatas tanah berintan itu....Tapi cara menemukan mereka pun sangat sulit dan bertaruh nyawa,,karena "mereka" juga di kenal sebagai MAHLUK TANGGUH PENGHUNI HUTAN,,,,

Ok,,Lanjut ke cerita Sahar...."(Kalau ada kemauan mencari gadis punan itu,kita pasti akan menemukan nya...!)"ujar Sahar semangat
"(Benar,,,Hanya satu tumbal gadis punan merah yang masih perawan...!!kalian akan menjadi kaya raya....!!)"ujar Dukun itu
Dadang berpikir keras,jujur saja dia pun sangat ingin memiliki Harta itu,,namun Kalau harus menaruhkan nyawa demi harta dadang harus berpikir ribuan kali....
"(bagaimana dang...????!)"tanya sahar
"(Aku pikir pikir dulu lah,,,)"jawab Dadang lesu
"(apalagi yang kau pikirkan .ini adalah kesempatan kita untuk mengubah nasib,,,kau lihat sendirikan hampir seminggu ini kita tidak ada kerjaan,,,!)"ujar sahar setengah memaksa.
"(Aku tau....Tapi aku masih ingin hidup,masih ingin menghirup udara...dan tentunya masih ingin bersama anak dan istriku..!!
Kalau diambil sekarang harta itu maka nyawa kita yang menjadi tumbal,,dan kalau kita berangkat mencari punan,dan kalau kita berhasil menemui mereka bisa bisa nyawa kita yang melayang......!!!!!
apa kamu tidak berpikir tentang hal itu....??!!!!
Apa kau sudah tidak sayang dengan nyawamu itu...kalau kita mati bukan tidak mungkin istri istri kita menikah dengan laki laki lain,menghabiskan harta yg kita perjuangkan dengan nyawa....!!!!)"ujar Dadang kesal.
"(Istriku tidak mungkin seperti itu....!!)"ujar sahar
"(terserah kau saja,,aku besok akan berangkat mencari punan itu,,,!!!!walau nyawa taruhan nya,,aku tidak ingin anak anak ku hidup dalam kemiskinan terus menerus....!!!)"ujar Sahar seraya berdiri.
"(Kau akan berangkat sendirian..????!!!!)"tanya Dadang Khawatir
"(Ya...)"jawab Sahar singkat
"(Kau memang keras kepala har....!! apa kau kira kau akan mampu mengalahkan Mereka...???!!!!)"ujar Dadang menentang Kehendak Sahar
"(Aku akan melakukan apapun untuk kebahagiaan anak anak ku,,Aku tidak ingin mereka hidup susah,,kau tidak tau betapa bahagia nya mereka saat aku mampu membelikan tv dan peralatan sekolah mereka...!
Aku tidak ingin tawa bahagia mereka hilang karena aku sudah tidak mendapatkan kerjaan lagi,,,,!!!)"ujar Sahar.
Dadang menunduk,,,dia membenarkan ucapan sahabat nya itu,,,, 
"(Baiklah,,aku ikut denganmu besok...)"ucap Dadang Lunak
"(Baiklah,,Sekarang kita pulang saja,menyiapkan perbekalan besok....)"ujar Sahar
Mereka pun berpamitan dengan Dukun itu....

Keesokan harinya mereka pun berangkat pagi pagi sekali,masuk kedalam hutan yang di yakini penduduk sekitar situ adalah hutan yang sering di lewati punan....
Seminggu kemudian semuanya masih tidak ada Hasil untuk pencarian mereka....Bekal makanan mereka pun sudah habis,,,
"(kita pulang saja lah har,,percuma,sudah 7 hari kita disini,tidak sekalipun kita bertemu dengan punan punan itu....!)"ujar dadang
"(Aku tidak akan pulang dang,,kita harus mendapatkan perempuan punan itu...!!!)"jawab sahar
Dadang terdiam sesaat...."(Lalu kita mau makan apa disini...?!!!)"tanya nya kemudian
"(kita makan apa saja yang kita temui...!)"jawab sahar serius
Dadang menghela nafas panjang,,, Selama beberapa hari mereka memakan buah buahan hutan,dan hewan hewan yang mereka temui...
hingga suatu ketika Sahar melihat sekelebat bayangan berlari kearah sungai....
tanpa pikir panjang,sahar mengikuti bayangan itu, ,Dari balik pohon besar sahar dapat melihat sosok bertubuh merah sedang minum di sungai itu....
Sahar tersenyum senang dia yakin pasti sosok itu adalah punan,,,punan merah,namun sayang punan itu sepertinya laki laki,,
Setelah sosok berkulit merah itu pergi,sahar bergegas menemui sahabat nya Dadang,,untuk segera mengikuti jejak kaki punan itu, Jejak kaki punan itu sangat jelas dan memudahkan mereka mengikuti nya....
"(Kau yakin kalau yang kau lihat itu memang punan...???)" tanya Dadang kurang percaya
"(yaaa....aku sangat yakin....!!! ini adalah keberuntungan kita dang,kita tidak boleh menyianyiakan kesempatan ini...!)"ujar Sahar
Mereka terus mengikuti jejak itu hingga jauh,,Dan tepat di bawah rerimbunan pohon besar di hutan,Dadang dan Sahar melihat sekelompok Mahluk sama seperti manusia tapi bertubuh merah...dan diantara sosok2 itu ada beberapa perempuan muda,,Cantik namun berbeda dengan kebanyakan perempuan di desa,,tubuh nya berwarna merah,,Mereka tertawa tawa,dan ada beberapa orang tua punan yg ikut dalam rombongan mereka itu,,,
"(mereka banyak har,,kita tidak akan bisa menculik salah satu diantara mereka...!)"bisik dadang
"(Tambuk(goblok)..!!!kita jelas tidak akan bisa melawan kelompok mereka,,,!!Kita tunggu salah satu perempuan itu menjauh dari kelompok mereka,lalu kita culik....!)" ujar Sahar berbisik,,

Dadang Diam seraya Mengangguk
Beberapa saat kemudian Rombongan Punan Merah itu pergi..beberapa orang tua yang sudah tidak bisa berjalan lagi terlihat di gendong oleh beberapa pemuda,,Mereka berjalan sangat cepat,,Hingga beberapa jam perjalanan mereka berhenti di dekat sungai kecil...
"(Aku sudah sangat lelah har...!)"bisik dadang dengan nafas berat
"(sedikit lagi dang,kita akan mendapatkan perempuan itu....)"ujar sahar.
Mereka menurunkan seorang kakek tua dari gendongan salah seorang pemuda punan itu,,,
Seperti nya orang tua itu sudah mati....Nampak raut wajah rombongan itu sangat sedih,,,,
Lalu beberapa orang pemuda menggali tanah di sekitar mereka,mungkin untuk kuburan kakek yang mati itu....
"(Ini kesempatan bagus dang,,keluarga mereka ada yang mati,pasti mereka akan berpencar mencari sesuatu yg mereka perlukan untuk penguburan itu...!)"bisik sahar dengan raut wajah senang 
Dadang tersenyum kecut,,,Beberapa saat kemudian saat yang Lain sedang sibuk menggali tanah untuk kuburan tetua mereka salah seorang perempuan hutan itu pergi kehulu sungai sendirian....Sahar menarik tangan dadang untuk mengikuti perempuan itu,,,,
Mereka melihat perempuan itu menangis di pinggir sungai jauh dari rombongan nya,,,
"(Ini kesempatan bagus dang....!)"ucap Sahar mengeluarkan Sarung Dan tali.
"(Apa kau yakin har...?!mereka sedang berduka...!)" ujar dadang menahan tangan sahar,
"(itu bukan urusan kita...!!)"jawab sahar 
Sahar menyergap perempuan yang sedang menangis itu dari belakang...
Kepala perempuan itu ditutup sahar dengan kain,,,Perempuan itu Meronta....sahar hampir kewalahan,,

"(ayo dang..!! pasung kaki nya...!!!)"ujar Sahar.
Dadang memegang kaki perempuan itu tangan nya gemetar menyentuh perempuan itu,,, 
duuukkkk.....!   jaguarqq
Dadang terjatuh terkena tendangan perempuan itu....
"(Tambukkk(Goblok)""umpat sahar seraya meninju wajah perempuan itu hingga lemas tak bergerak.
"(Ayo bantu aku mengangkat nya...!!!kita harus cepat pergi dari sini,sebelum rombongan punan itu mengetahui kita....!)"ujar sahar kesal melihat teman nya itu.
Mereka sudah sampai di titik awal mereka melihat punan itu....
Saat Perempuan itu bangun,sahar segera meninju nya hingga pingsan,betulah seterusnyaa,,,Hingga beberapa hari perjalanan,,,sampailah mereka di rumah kosong yg mereka tempati...
"(Dang...!!cepat kau panggil dukun itu...!!)"perintah sahar pada dadang
"(sebentar har,,aku haus,,capek...!)"jawab dadang
"(Cepatlah,,!!!!sebelum perempuan hutan ini mati kelaparan..lebih baik secepat nya kita menumbalkan dia....!)"ujar sahar kesal.
Dadang pun segera bergegas pergi menuju kerumah dukun itu..lelah nya sudah tidak dihiraukan nya lagi....
Sesampai nya di rumah dukun itu dadang segera menceritakan keberhasilan mereka menemukan Manusia suku punan itu....
Dukun itu bergegas mengambil mandau nya,dan menutup pintu rumah,lalu berlari ke arah rumah kosong yang ditempati dadang dan sahar....

"(Mana Perempuan hutan untuk tumbal itu har....???!)"tanya Dukun itu.
"(Dia ada di dalam,,kau akan mendapatkan bagian mu jika kita berhasil malam ini....)"ujar Sahar
dukun itu tersenyum,, "(ya ya...kalian yg mencari punan itu,aku hanya membantu kalian....)"ujar Dukun itu.
Dukun itu Segera mendekati perempuan punan berkulit merah itu,,
"(ini kah punan merah itu...ckckck  kalian hebat...!)"ujar dukun itu kagum
Sahar tersenyum senang... "(Ayo kita bawa perempuan ini ke tempat harta karun gaib itu...)"ujar dukun itu.
Sahar bergegas membopong tubuh perempuan itu,, Namun ditengah perjalanan perempuan itu tersadar dari pingsan nya,dengan suara lemah dia meminta di lepaskan....
Namun sahar tidak mempedulikan itu,,,dan sesampainya di tempat yang di ceritakan dukun itu segera menyuruh sahar meletak kan perempuan itu di atas tanah,,
Dan dukun itu segera mencabut Mandau dari sarungnya.... lalu duduk bersila di depan tubuh perempuan itu,,,membaca mantra,,, sesaat kemudian dukun itu mengayunkan mandau nya dan....dengan sekali tebasan,,kepala perempuan punan itu terputus...
Darah menyembur membasahi tanah itu,,, Dadang tidak tega melihat semua itu....dia menutup wajah nya,,
"(Ayo gali tanah ini...)"ujar dukun itu
"(Ayo dang kita gali tanah ini,,mumpung darah nya belum kering....!!!)"ujar Sahar
"(Aku mundur,,aku sudah tidak sanggup lagi,,!)"jawab dadang.
"(kau tak akan dapat bagian dang...!!)"ancam sahar.
"(Aku pun sudah tidak menginginkan harta itu har,,,)"jawab dadang.
"(Bodoh....!!!sudah sejauh ini kau berjuang dan sekarang hanya tinggal mengambil hasil nya kau mundur begitu saja.....!!??)"ujar Sahar,
Dadang tidak menghiraukan perkataan sahar,,dia bergegas pergi meninggalkan tempat itu,,,
dan setelah sampai di rumah kosong yg mereka tempati Dadang segera merapikan pakaian pakaian nya untuk pulang kembali ke kalimantan selatan.....
Konon sepanjang perjalanan nya dia selalu di hantui perempuan berkulit merah yg mereka culik itu,,,,
Dan untuk masalah harta nya Dadang mengatakan bahwa Sepulang nya Sahar dari kalimantan tengah,dia menjadi orang yg sangat kaya raya,,
Namun Setiap orang yang melewati rumah mewah sahar selalu melihat Sesosok perempuan berkulit merah menenteng kepalanya dengan rambut yang sangat panjang....
Dan setelah beberapa tahun kejadian itu Sahar Menjadi Kurang waras dan Meninggal dunia dengan tragis....
Namun walaupun Sahar Sudah meninggal,Sosok perempuan menenteng kepala itu masih sering terlihat di rumah mewah Keluarga Sahar itu,,,,


JaguarQQ

26 Jul 2020

Hantu Kepala


JaguarQQ


Malam ini gw akan cerita pengalaman waktu kecil, terjadi pada pertengahan tahun 90an, waktu itu kalo gak salah masih kelas empat SD.
Walaupun peristiwanya sudah lama, tapi gw masih ingat detailnya...
Malam itu, sekitar jam satu tengah malam, gw terbangun oleh suara tante Erni yang memanggil-manggil dari depan pagar rumah, kamar gw memang letaknya paling depan, di belakang garasi, bersebelahan dengan ruang tamu,
Ada apa tante Erni datang malam-malam?
Gw langsung bergegas membuka pintu dan berjalan menuju pagar untuk membuka gembok dan mempersilahkan tante erni dan Ika masuk, Ika adalah anak pertama Tante erni, waktu itu umurnya baru sekitar empat tahun,
“Ada apa tan? Tumben malam-malam ke rumah?”, tanya gw penasaran.
“Gak ada apa2 Brii.., tante cuma mau tidur di rumah kamu malam ini..” begitu jawabnya, Gak lama kemudian Ibu dan Bapak ikutan terbangun, dan keluar kamar untuk menemui mereka, gw yg masih ngantuk berat langsung ngeloyor kembali masuk kamar.
Dari dalam kamar, terdengar obrolan Bapak, Ibu, dan tante Erni di ruang tamu. Tapi gw gak terlalu jelas mendengar pembicaraan mereka, mungkin karna udah ngantuk berat.
Tapi yang pasti tante Erni bicara sambil menangis, saat itu gw gak tau knapa tante Erni menangis,  bandarq online 
Tante Erni adalah tante favorit gw, dia adalah adik bapak yang nomor empat. Sedari kecil, beliaulah yg mengurus gw dan kakak kalau orang tua sedang gak ada di rumah.
Atau kalau kami sedang sakit tante Erni juga yang merawat sampai sembuh, udah seperti orangtua sendiri. 
Perjalanan hidup tante Erni yang gw tau dimulai sejak pernikahannya dengan om Juntak.
Layaknya pasangan yg baru menikah, waktu itu mereka belum memiliki rumah.
keadaan mengharuskan untuk mengontrak rumah sebagai tempat tinggal. Seingat gw, beberapa kali mereka berpindah-pindah, sebelum akhirnya menempati kontrakan yg letaknya dekat dengan rumah gw.

Nah, di rumah inilah ketika tante Erni datang malam-malam datang ke rumah. Letaknya di pinggir jalan raya yg cukup besar, Jalan raya Anyer tepatnya. 
Sebelah kanan rumah, ada jalan tanah yang gak terlalu lebar, hanya satu mobil kecil yang dapat melaluinya. Nah, inilah jalan masuk menuju kampung yang ada di belakangnya, itulah kampung gw.
Rumah yang gw sekeluarga tempati terletak sekitar 500 meter dari jalan masuk kampung. Tepat di belakang rumah tante Erni ada rel kereta api, jalur perlintasan kereta yang masih tetap aktif sampai sekarang.
Jarak antara pintu belakang dan rel kereta cukup dekat, sekitar empat meter, iya..dekat banget. Kalau kereta lewat, getarannya sampai ke tulang sum-sum.

Pada waktu itu om Juntak (yang bekerja pada satu pabrik baja yang cukup terkenal) masih bekerja dengan sistem shift. Jadi ketika beliau sedang dapat giliran shift malam, tante Erni hanya berdua dengan Ika di rumah, itu yang terkadang menjadi masalah. Yang gw tau tante Erni itu perempuan yg pemberani, tapi entah kenapa sejak tinggal di kontrakan terakhir itu, dia selalu minta untuk ditemani ketika om juntak sedang shift malam. 
Seperti takut untuk tidur sendirian..
Kampung tempat gw lahir ini, sekitar 20 tahun yang lalu, masih tergolong sepi. 
Rumah kami letaknya hampir pada paling ujung kampung, setelah itu hanya ada kebun kelapa dan persawahan. Tipikal daerah Banten, kampung ini juga sarat dengan hal-hal mistis. Salah satu contohnya adalah santet, beberapa kali gw melihatnya berseliweran, dulu gw udah pernah bahas dan ceritakan tentang ini Atau beberapa kali ada anak kecil yang hilang pada waktu maghrib, membuat heboh se-isi kampung, lalu tiba-tiba beberapa jam kemudian si anak muncul. Katanya, anak itu diculik oleh kalong wewe. Makanya, apabila sudah masuk waktu maghrib suasana kampung menjadi sepi.

Beberapa bulan sebelum kejadian tante Erni malam-malam datang, ada peristiwa yang menggegerkan se-isi kampung, bisa dibilang se-isi kota malah. Ada orang tertabrak kereta. Terjadi di perlintasan yang letaknya persis dibelakang rumah tante Erni, korbannya laki-laki dewasa. Yang cukup bikin heboh adalah detail Kejadiannya. Sebelum tertabrak kereta, laki-laki itu sempat diteriaki oleh orang sekitar agar berhenti berjalan menyebrangi rel, karna ada kereta yg akan melintas. Tetapi laki-laki itu seperti sama sekali gak mendengar teriakan-teriakan itu, dan tetap melangkahkan kakinya.

Beberapa detik kemudian, BAAMM!! Lelaki malang itu tak terhindar dari maut, tertabrak kereta yang melintas, meninggal di tempat kejadian. Ada peristiwa yang bikin geger pasca kejadian. Ternyata kepala korban terlepas dari badan, dan tidak ditemukan selama beberapa jam. Cukup lama waktu yang dibutuhkan untuk menemukan kepalanya. Peristiwa tertabraknya terjadi sekitar jam satu siang, warga baru menemukan kepalanya pada sore hari, menjelang maghrib.
Coba tebak dimana kepalanya ditemukan? Ditemukan di atas atap rumah tante Erni.
Itulah knapa cukup lama baru ditemukan, karna gak ada yang terfikirkan kalau kepala korban bisa terlempar dan nyangkut di atas atap.
Walaupun hanya bisa muat oleh satu mobil saja, jalan yg ada di sebelah rumah tante Erni memang cukup ramai untuk ukuran jalan kampung. 
Banyak orang lalu lalang setiap harinya, yang otomatis harus juga menyeberang rel kereta api yang tanpa palang pintu dan petugas penjaga.
Iya., rel kereta api itu tanpa palang pintu dan gak ada petugas yg menjaganya, jadi setiap orang atau kendaraan yg melewatinya harus ekstra hati-hati.
Mungkin karena itulah setiap beberapa tahun sekali, selalu aja ada korban meninggal yang tertabrak kereta di tempat itu.

Pak Rusdi adalah seorang penjaga malam di kampung gw waktu itu, dia bertugas berkeliling kampung melaksanakan siskamling setiap malamnya,
Waktu itu umurnya sekitar 50 tahun. Beliau orang yang menenangkan, sangat suka berbincang dengan para penduduk kampung.
Dia juga cukup sering mampir ke rumah gw untuk sekedar ngobrol dengan Bapak, mereka biasa berbincang di teras teras depan.
Kebetulan, tepat di belakang teras itu adalah kamar gw, hanya terhalang tembok dan jendela yang sering dalam keadaan terbuka.
Hingga pada suatu malam - gak lama setelah peristiwa ada orang yang tertabrak kereta -, pak Rusdi berbincang dengan Bapak di teras depan rumah.
Ada satu obrolan mereka yang sangat menarik perhatian gw, ketika pak Rusdi bilang: “Pada tengah malam kemarin ketika siskamling, saya melihat ada orang berjalan kaki dari belakang kampung ke arah depan, menuju rel kereta. Berjalan melewati poskamling tempat saya duduk untuk beristirahat sebentar..”
“Loh., lalu apa yg aneh Pak?” Tanya Bapak penasaran..
Pak Rusdi menjawab “Yang aneh adalah, orang itu berjalan kaki, tapi tanpa kepala..”
“Berjalan lewat persis depan saya, saya gak berani melakukan apa-apa, Cuma diam dan memperhatikan.
Dan orang tanpa kepala itu berjalan menuju rel kereta api..” Lanjut pak Rusdi,
“Saya ketakutan, gemetar, sangat seram pemandanganny..”
“Trus Pak?” Bapak gw makin penasaran, 
“Saya gak melakukan apa-apa, cuma bisa mengatur nafas setelah kaget dengan peristiwa yang baru aja terjadi. Saya hanya tetap duduk di poskamling .” jelas pak Rusdi.
Poskamling tempat pak Rusdi duduk beristirahat terletak di samping kanan rumah gw, bangunan semi permanen berbentuk rumah panggung kecil yang berbahan dasar bambu dan anyamannya.
“Tapi itu ternyata belum selesai Pak..” lanjut Pak Rusdi, 
Cerita Pak Rusdi membuat gw semakin mendekatkan telinga ke jendela, agar lebih jelas mendengarkan. Berdegup kencang jantung gw mendengarnya..
Pak Rusdi melanjutkan cerita:
“Setelah itu, sekitar 30 menit kemudian, suasana yang sudah hening dan sepi tiba-tiba jadi bertambah sepi dan mencekam..”
“Angin dingin mulai bertiup pelan. Badan saya tiba-tiba merinding lagi, bulu kuduk berdiri..”
“Yang biasanya sesekali saya melihat ada warga kampung yang melintas, kali ini gak ada sama sekali, benar-benar sepi dan kosong.
Seperti kampung yang gak berpenghuni..”
"Perasaan saya mengatakan, kalau sebentar lagi akan ada sesuatu yang akan terjadi.."
“Perasaan jadi semakin gak enak. Padahal rasa takut ketika melihat ada orang berjalan tanpa kepala sebelumnya masih terasa, saya masih syok..”
“Dan benar saja, dalam suasana yang semakin mencekam itu saya melihat sesuatu di kejauhan.
Sesuatu yang berbentuk manusia, berjalan dari arah rel kereta, menuju pos kamling tempat saya duduk.” 
“Orang itu berjalan perlahan. Yang tadinya hanya terlihat berbentuk bayangan hitam dari kejauhan, lambat laun semakin terlihat jelas, karena jaraknya semakin dekat dengan tempat saya duduk.”
“Ketika sudah cukup dekat jarak kami, barulah terlihat cukup jelas penampilan orang itu. Ternyata orang yang sama dengan yang saya lihat beberapa saat sebelumnya. Dengan tampilan yang sama, sangat menyeramkan."
"Kali kedua ini pun orang ini tetap berjalan tanpa kepala. Lehernya terlihat ada cucuran darah mengalir, membasahi pakaian yang masih menempel pada tubuhnya.” 
“Ketika sudah benar-benar melintas tepat di hadapan, saya melihat dia membawa sesuatu di tangan kanannya..”
Pak Rusdi menghentikan sejenak bercerita, dan menghela nafas cukup panjang. 
“Dia membawa apa di tangan kanannya Pak?” tanya Bapak penasaran. 
Gw yang tetap mendengarkan dari balik jendela juga ikut makin penasaran.
Pak Rusdi melanjutkan ceritanya, “Dia membawa seonggok kepala, saya berkesimpulan itu adalah kepalanya sendiri.” Suara pak Rusdi terdengar gemetar.


Itulah pertama kalinya gw mendengar cerita tentang hantu tanpa kepala, dari nara sumbernya langsung.
Hari-hari berikutnya, cerita itu cepat tersebar ke seluruh penjuru kampung, dan membuat banyak penduduk gak berani keluar kalau hari sudah gelap.
Apalagi untuk berjalan melewati perlintasan rel kereta api itu pada malam hari, gak ada yang berani, kecuali kalau terpaksa.
Sore itu Gw dan kakak sedang duduk depan tv, ketika Tante Erni datang ke rumah.
“Kak., kalo boleh nanti malam Cici atau Brii menginap di rumah aku ya.., Kak Juntak kerja malam” begitu kira-kira omongan Tante Erni kepada Ibu.
Kakak langsung bilang “Brii aja ya Tan, aku ada ulangan besok pagi”, Dan gw pun ga bisa mengelak, dengan berat hati..
Sebelumnya gw belum pernah bermalam di rumah tante Erni sendirian, biasanya ditemani kakak.
Kalau Kakak, sudah pernah sendirian, beberapa kali malah.
“Nanti di rumah tante Erni, jangan tidur malam-malam ya Brii. Usahakan jam sembilan sudah tidur..”, kakak tiba-tiba bicara seperti itu kepada gw, dengan setengah berbisik.
“Emang kenapa Kak?”, Tanya gw penasaran,
“Udah nurut aja, pokoknya jangan tidur terlalu malam..” Begitu kata Kakak sambil menutup pembicaraan .Gw masih penasaran, karena Kakak terlihat serius bicaranya, jarang-jarang dia seperti itu.

Selesai makan dan mengerjakan PR, Sekitar jam delapan malam gw siap berangkat.
Bapak, Ibu, dan Kakak terlihat berkumpul di depan tv.
“Ma, Pa.., Brii brangkat ke rumah tante Erni ya”, gw pamit.
Bapak wanti-wanti agar gw hati-hati ketika menyeberang rel kereta, pastikan sedang gak ada kereta yang melintas.
Ibu hanya berpesan agar jangan tidur malam-malam, karena besok pagi gw harus sekolah.
Kakak? Dia bilang begini, “jangan tidur larut malam, jam sembilan harus sudah tidur. Kalo bisa jangan tidur di kamar belakang..”
“Ah ada apa sih Kakak kaya gitu” gumam gw dalam hati..
Dan gw berangkat.

Tante Erni membuka pintu ketika gw mengetuk pintu rumahnya, dan mempersilahkan masuk.
Rumah tante Erni ini adalah rumah petak yang memanjang dan gak terlalu besar.
Paling depan ada ruang tamu, terdapat sofa dan meja segi empat ditengahnya, ada tv juga di ujung ruangan.
Ada lorong panjang pada sisi rumah, di sebelah kanannya ada dua kamar yang bersebelahan, kamar depan dan kamar belakang.
Hanya ada dua kamar di dalam rumah. Belakang rumah ada dapur dan kamar mandi.
Di paling ujung ada pintu belakang yang apabila kita membukanya langsung berhadapan dengan rel perlintasan kereta, hanya berjarak sekitar empat meter.
“Brii, tidur di kamar depan aja ya, sudah tante beresin tuh. Biar tante sama Ika tidur di kamar belakang aja” begitu kata Tante Erni.
“Iya tante..”, kebetulan, gumam gw dalam hati. Gw ingat omongan kakak, dia bilang kalo bisa jangan tidur di kamar belakang.

Setelah selesai nonton tv dan mulai mengantuk, sekitar jam setengah sepuluh malam gw masuk ke kamar, sementara tante Erni dan Ika sudah masuk ke kamar belakang lebih dulu.
Lampu ruang tamu gw biarkan menyala, karena tante Erni berpesan agar lampu jangan dimatikan.
Di kamar gw menggunakan lampu kecil, lampu besar dalam keadaan mati, suasana jadi sedikit redup. Pintu gw tutup, tapi gak terkunci.
Suasana malam itu awalnya biasa aja, gw gak merasakan hal-hal aneh yang mengganggu, kecuali suara kendaraan yang kadang melintas di depan rumah.
Oh iya, kereta yang terakhir adalah kereta jam 10 malam, setelah itu sudah gak ada lagi kereta melintas, baru kemudian melintas lagi jam lima pagi.
Sehingga, setelah jam 10 malam suasana jadi benar-benar sepi dan hening.
Kamar berukuran kira-kira 3x4 meter itu gak berjendela, di dalamnya hanya ada kipas angin, meja, lemari, dan tempat tidur.
Hp belum ada, tv gak ada, Gw hanya bisa melamun menunggu terlelap.
Sambil terbaring di tempat tidur, iseng menghitung jumlah plafon motif bunga yang ada di langit-langit.
Sesekali terlihat cicak di tembok yang kadang diam, kadang berkejaran. Semua dilakukan sambil menunggu kantuk datang. Goyang-goyang kaki, guling sana guling sini..
Jarum pada jam dinding sudah menunjukkan pukul 11 kurang 10 menit, gw masih juga belum terlelap.
Sesekali terdengar suara kendaraan melintas di jalan depan rumah, jalan yang memang tergolong jalan besar, yaitu jalan raya Anyer..
Cukup lama gw bengong dan melamun gak jelas seperti itu, sampai suatu saat dimana keadaan berangsur berubah,
Tiba-tiba suasana menjadi sangat sepi, gak terdengar suara sedikitpun. Udara kota Cilegon yang cukup panas dan gerah, tiba-tiba menjadi berangsur sedikit sejuk dan dingin.
Ada tiupan angin yang semilir mengalir masuk melalui lubang angin di atas pintu. Suasana itu membuat gw jadi merasakan kantuk yang teramat sangat..Dan.., gw pun terlelap..

"Gludukkk...gluduk...gluduk..."
Tiba-tiba gw terbangun, karena mendengar ada suara yang cukup mengganggu..
"Gludukkk...gluduk...gluduk..."
suara itu terdengar lagi.. Duduk dipinggir dipan tempat tidur, gw mencoba mengumpulkan nyawa, coba menyadarkan diri sepenuhnya.
Melihat ke arah jam dinding, jarumnya sudah di angka satu. Jam satu tengah malam, lewat sedikit.
Ngucek-ngucek mata..Suara yang terdengar mengganggu itu tiba-tiba hilang. Gw yakin kalau suara itu bersumber dari luar kamar, tapi masih di dalam rumah.
Pada saat itu gw masih belum yakin itu suara apa, karna suaranya sudah keburu menghilang.
Kembali gw rebahkan badan di atas tempat tidur, mencoba kembali tidur.."Gludukkk...gluduk...gluduk..."
Tiba-tiba.suara itu muncul lagi..Suaranya terdengar jelas, gw tambah yakin suara itu bersumber dari luar kamar.. "Gludukkk...gluduk...gluduk..."
Gw langsung bangun dan duduk.., mencoba menajamkan pendengaran. Kemudian berdiri dan berjalan mendekat ke arah pintu kamar, maksud hati ingin memastikan suara apakah itu kira-kira..
Ketika sudah cukup dekat, gw mendekatkan telinga ke daun pintu.. "Gludukkk...gluduk...gluduk..."
Terdengar lagi, kali ini gw tambah yakin kalau suara itu bersumber dari lorong depan kamar, lorong yang memanjang dari depan sampai belakang.
Hanya saja, gw belum tau benda apa yang menghasilkan suara itu..Terdengar seperti suara dari benda yang menggelinding di atas lantai rumah, menggelinding dari depan ke arah belakang, dan sebaliknya, kembali menggelinding dari belakang ke arah depan.
Sempat berfikir kalau itu adalah Ika yang sedang bermain bola di luar kamar. Tapi gak mungkin, karna gw gak mendengar ada suara Ika sama sekali.
Dan gak mungkin juga Ika bermain bola pada tengah malam seperti itu.
Suara itupun gak selalu terdengar, hanya sesekali saja, kira-kira di rentang waktu lima sampai sepuluh menit.
Penasaran, gw berniat membuka pintu kamar dan melihat ke luar.. Sambil memegang gagang pintu dan memutarnya, perlahan gw membukanya.
Gak berani langsung membuka lebar-lebar, hanya ingin membuat celah sedikit yang cukup untuk mengintip. Setelah cukup ada sedikit celah, gw mengintip keluar.
Gak ada apa-apa, gak terlihat apapun, hanya lorong gelap yang hanya diterangi oleh sedikit cahaya lampu dari ruang tamu..
Karna gak ada apa-apa, gw langsung menutup pintu.. Tapi beberapa detik kemudian suara itu muncul kembali.."Gludukkk...gluduk...gluduk..."
Perlahan gw membuka pintu kamar lagi..Sekali lagi gw intip ke luar kamar..Tiba-tiba.."Gludukkk...gluduk...gluduk...",

Akhirnya gw melihat sesuatu.. Gw melihat, ada benda yang menggelinding sendiri dari arah depan rumah, menuju ke belakang.
Gw masih belum bisa memastikan benda apa itu, karna ketika gw lihat bendanya bergerak cukup cepat. Yang pasti berbentuk bulat dan berwarna gelap..
Gw masih berdiri di balik pintu, dengan posisi mengintip ke luar kamar..Perasaan mulai gak enak, mulai tumbuh rasa takut, gw mulai gak nyaman.  jaguarqq
Tiba-tiba suara itu muncul lagi, dari arah belakang rumah.. "Gludukkk...gluduk...gluduk..."
kali ini benda itu bergerak lebih pelan, gw jadi bisa melihat sedikit lebih jelas, ketika melintas persis di depan pintu kamar.
Gw kaget, langsung merinding ketakutan.. ketika mata gw sekilas melihat kalau benda itu tetnyata ada rambutnya, dan pada sisi lainnya terlihat seperti ada wajahnya juga..
Benar, benda itu sekilas terlihat seperti kepala manusia yang menggelinding. Tapi gw belum terlalu yakin, karna lorong rumah sedikit temaram cahayanya, dan juga benda itu dalam keadaan bergerak, menuju ke ruang tamu.
Sekali lagi, rasa penasaran menyelimuti diri, menuntun gw untuk membuka pintu dan keluar kamar. 
Mencoba menengok ke ruang tamu. Gw berjalan keluar kamar, menuju ruang tamu..Hanya beberapa langkah, ketika sudah terlihat sebagian ruang tamu, gw berhenti..
Badan gw kaku, gak bisa bergerak, berat untuk melangkah, bulu kuduk berdiri semua, tulang-tulang terasa seperti lepas dari engselnya..😖
Semua itu terjadi karena dari tempat gw berdiri, gw melihat ada laki-laki sedang duduk di sofa ruang tamu, Laki-laki itu duduk tanpa kepala..
Menggunakan kemeja lengan panjang berwarna gelap. Celana panjang lusuh berwarna cukup terang, dengan noda darah di beberapa tempat.
Kepalanya dimana? Ternyata, gw lihat kepalanya ada di bawah pintu, pintu depan, tepat disamping badannya yang sedang duduk di sofa, dengan posisi wajah menghadap ke arah gw berdiri..
kemudian kepala itu tersenyum.. Gw paksa mata untuk terpejam, gak berani untuk melihat pemandangan itu.
Hampir pingsan, perlahan gw memaksa kaki untuk melangkah mundur, ke arah kamar belakang tempat tante Erni tidur...
Sesampainya di depan pintu, gw langsung mengetuknya. Gak lama kemudian tante Erni bangun dan membuka pintu.
Gw masuk dan berbisik menceritakan semua yang baru aja terjadi dengan suara gemetar dan hampir menangis.
Tante Erni terlihat tenang dan kemudian membangunkan Ika. Kami bertiga lantas pergi ke luar rumah lewat pintu belakang, pergi menuju rumah gw.
Kami bertiga lantas pergi ke luar rumah lewat pintu belakang, pergi menuju rumah gw.
Selama perjalanan, Gw dan tante Erni gak berani menoleh ke belakang.. Akhirnya kami bertiga malam itu pindah tidur di rumah gw, sampai pagi menjelang.


JaguarQQ