19 Mei 2020

Penunggu Gamelan Jawa



JaguarQQ 


Pertengahan kelas VIII sekolah membuka ekstrakurikuler gamelan. Guru bahasa jawa pak Sugeng menunjuk beberapa anak kelas VIII termasuk aku untuk menjadi Pembina ekstra. Di kelasku hanya aku saja yang terpilih

Sepulang sekolah kami berkumpul untuk membersihkan ruangan sekaligus menata gamelan. Aku sudah mengenal pengurus yang lain, sebagian adalah teman satu desaku. Ada satu anak perempuan yang menarik perhatianku. Aura yang dimilikinya tidak seperti orang kebanyakan kemungkinan dia sama sepertiku tapi yang membuatku bingung dia tidak bisa melihat makhluk halus. bandarq online 

Ruang sebelah isinya apa Bagas mencoba mebuka pintu penghubung tapi terkunci.
Kata pak Sugeng sih peralatan punya ekstra music. 
Kenapa Niken ikut mencoba membuka pintu, Ah nggak Tadi aku dengar suara disebelah.
Halah bilang aja kamu mau kabur ke ruang sebelah . Buruan angkat gongnya, kasian Saiful sendirian. Yuni melempar kemoceng karena Bagas tidak juga menuruti perintahnya

Aku tertawa geli saat Bagas yang bertubuh kurus harus mengangkat gong yang besarnya melebihi tubuhnya.
Tanganku masih sibuk menata bonang penerus pelog yang letaknya masih berantakan. Beberapa malah tetukar dengan bonang penerus selendro.
Saat mengetes suara bonang aku dikagaketkan dengan tangan besar hitam berbulu yang ikut menggenggam tanganku. Aku langsung menjatuhkan pemukul dan menimbulkan suara gaduh. Reflek aku menjauh dari bonang dan membuat yang lain panic.
Kenapa Ning Risa yang pertama mendekatiku, dia langsung melihat bonang dan memelukku erat. Tenang Ning.

Perlahan tubuhku mulai menghangat dan tenang. Risa menyalurkan energinya padaku, dia anak yang aku maksud tadi.
Eh kenapa nih?
Tadi ada kecoa lewat" aku berusaha menyembunyikan kekagetanku.
Yee kirain apa
Udah-udah. Lanjutin aja beres-beresnya tinggal dikit lagi. Bentar lagi Mbahkung datang.
Anak-anak lain kembali ke pekerjaan masing-masing. Risa menarikku keluar ruangan. Setelah memastikan tidak ada yang mendengar Risa menatapku serius.

Jadi gosip itu benar ya?
Aku menatapanya heran, tidak mengerti maksudnya. Selama ini aku tidak pernah ada gosip yang beredar tentangku, Gosip apa?
Ada anak perempuan diangkatan kita yang punya indra keenam. Dari awal bertemu denganmu aku sudah curiga, auramu berbeda." Risa menyentuh keningku. Dia hanya ingin berkomunikasi denganmu, hanya kamu yang bisa melihatnya. Aku hanya bisa merasakan kehadirannya
Tapi kenapa? Aku nggak pernah berkomunikasi dengan mereka. Selama ini aku selalu mengabaikan mereka. Aku takut jika mereka berkomunikasi denganku, mereka akan mengggangguku terus menerus.
Tenang, aku tidak merasakan niat jahat darinya. Kemungkinan ada yang ingin dia sampaikan. Aku akan bicara dengan Mbahkung dan pak Sugeng mengenai ini, mereka perlu tahu daripada nanti terjadi hal yang tidak diinginkan
Aku hanya mengangguk mendengar usulan Risa. Kalau aku mengabaikannya dia akan bertidak lebih agresif hanya untuk berkomunikasi denganku. Tapi jika dilihat dari tangannya yang hitam besar dan berbulu lebat kemungkinan sosok itu adalah gendruwo. Tangannya saja sudah menyeramkan apalagi kalau melihat sosoknya, membayangkannya saja aku sudah takut.


Risa menggenggam tanganku menguatkan.
Uaaaa! Teriakan terdengar dari dalam diikuti dengan anak-anak yang berhamburan keluar ruangan. Setelah mereka keluar pintu ruangan tertutup dengan keras dan ada suara menggeram, bahkan semua anak bisa mendengarnya dengan jelas.

Cepet panggil Mbahkung sama pak Sugeng di lapangan tenis. Risa berteriak pada Saiful.
Saiful segera berlari ke lapangan tenis. Sementara yang lain masih shock dengan kejadian barusan. Aku coba melihat sekitar mencari sosok yang menjadi penyebab kejadiaan barusan, mataku menangkap sekelebat bayangan hitam dari jendela ruangan.
Apa yang terjadi? pak Sugeng langsung datang setelah mendengar cerita Saiful. Mbahkung yang berdiri disebelah pak Sugeng menatapku dengan pandangan yang tidak bisa aku artikan.
Risa menjelaskan permasalahan dan tentangku. Pak Sugeng dan Mbahkung tidak kaget mendengarnya, sepertinya mereka sudah menduga hal ini akan terjadi.

Nduk sebaiknya kamu wudhu dulu.& Mbahkung mengusap kepalaku, sekilas aku melihat ada lelaki memakai pakaian tradisional jawa disebelah kanan Mbahkung tersenyum padaku. Gas kamu temani.
Dengan ditemani Bagas aku wudhu di mushola sekolah. Bagas terus menempel padaku, sepertinya dia masih takut dengan kejadian tadi.
Saat kembali ruangan ekstra sudah bisa dibuka. Risa, Mbahkung, dan pak Sugeng sudah menunggu di dalam sementara yang lain menunggu di luar.
Tanganku bergetar tanpa bisa aku kendalikan. Suhu ruangan terasa sangat dingin saat aku masuk. Risa memberi kode agar aku duduk disebelahnya
Wahyuning kita butuh bantuanmu untuk berkomunikasi dengan dia. Dia adalah penunggu gamelan ini, saat gamelan dipindahkan kemari dia juga ikut. Selama ini dia tidak pernah menampakkan dirinya. Tapi tadi dia memperlihatkan sosoknya pada teman-temanmu. Pasti ada hal yang ingin disampaikannya.Pak Sugeng memberika penjelasan, pantas beliau tidak kaget.

Kamu tidak sendiri nduk. Mbahkung akan membantumu dari belakang berjaga kalau dia melewati batas. Sekarang kamu duduk depan Mbahkung, berusahalah untuk tetap fokus.
Aku duduk membelakangi Mbahkung. Mbahkung menyentuh punggungku, aku merasakan dingin mulai merambati tanganku. Sosok buram muncul dihadapanku, semakin lama mulai terlihat jelas. Gendruwo itu muncul dengan sosok yang berbeda, dia seperti manusia hanya saja kulitnya hitam. Dia menggeram menatapku. Matanya merah.
Takut, aku ingin mundur tapi punggungku ditahan Mbahkung dan tidak bisa bergerak.
Tenang nduk. Istigfar, ingat Allah selalu menjaga. Bisikan Mbahkung terdengar pelan di telingaku.
Assalamualaikum nak Aku menoleh ke sekitar mencari asal suara itu. Gendruwo di depanku mengulurkan tangannya. Ternyata dia yang bersuara, aku cukup kaget dia mengucapkan salam.
Waalaikumsalam. Aku menangkupkan tanganku tidak membalas uluran tangannya.
Pak Sugeng dan Risa hanya diam melihatku, sesekali Risa melirik ke depanku. Sementara Mbahkung berkonsetrasi untuk memberi batas antara aku dan gendruwo itu.
Maaf jika saya membuatmu takut. Gendruwo itu tersenyum namun bukannya terlihat ramah justru membuatnya semakin mengerikan karena gigi tajamnya terlihat jelas.
Kenapa kamu menggangguku?  JaguarQQ 
Saya tidak berniat menggangumu tadi. Saya sudah menjadi bagian sejak gamelan ini dibuat, saya tidak suka jika gamelan tidak tertata dengan benar. Tadi saya hanya ingin memberi tahu letak bonang yang tertukar, saya tidak menyangka kamu bisa melihat saya.
Tapi kamu juga dengan sengaja menampakkan sosokmu di depan teman-temanku.
Teman-temanmu meletakkan gong dengan sembarangan dan berkata tidak pantas. Mereka membuat saya marah.
Aku meminta maaf tentang itu. Kami akan menata gamelannya dengan benar.
Baiklah saya tidak akan menampakkan diri depan teman-temanmu. Saya minta tolong setiap kalian latian mainkan lagu gugur gunung, saya suka lagu itu.
Akan aku sampaikan permintaanmu.
Setelah aku berhasil berkomunikasi dengan dia, Mbahkung menyampaikan pesan gendruwo itu pada anggota lain. Mereka juga meminta maaf karena mereka juga salah.
Terkadang saat latihan terdengar suara lelaki ikut menyanyikan lagu gugur gunung. Anggota sampai hafal dan sudah terbiasa. Kami memanggil gendruwo itu Aki.
Dia menepati janjinya untuk tindak menampakkan dirinya di depan teman-temanku. Tapi sialnya dia malah makin sering muncul dihadapanku.


JaguarQQ

Tidak ada komentar:

Posting Komentar