
Aku percaya 'kalian' benar-benar ada di zaman dulu.
Manusia hidup di zaman modern. Namun bukan berarti telah lunturnya zaman tradisional. Sebelum adanya zaman modern, manusia hidup di zaman tradisional. Bahkan sampai sekarang tradisi budaya zaman dulu, masih berlaku di zaman sekarang.
Rohku keluar saat tertidur di malam itu. Aku berjalan sendiri. Aku keluar rumah. Jalanan masih terlihat normal. Aku melihat sekitar, ada yang sudah tidur dan ada juga yang masih jaga malam. Semua normal. bandarq online
Namun saat kakiku melangkah menjauh dari rumah, aku menengok belakang. Perlahan jalanan yang kupijak berubah. Rumahku tak terlihat lagi. Yang kulihat hanyalah pepohonan yang rindang. Aku terus berjalan hingga aku memasuki sebuah gapura yang bertuliskan menggunakan aksara jawa. Ramai sekali. Banyak manusia yang beraktivitas. Mereka saling bertukar barang untuk mendapatkan barang yang dibutuhkannya. Para wanita hanya memakai kain sebagai pakaiannya. Sedangkan para lelaki memakai celana. Mereka tak memakai alas kaki. Rumahnya pun unik. Hanya terbuat dari lempengan kayu.
“Ndoro..” sapa wanita yang mengenakan kain cokelat, serta tusuk konde disanggulnya.
Wanita itu menundukkan badannya ketika menyapaku. Aku hanya membalasnya dengan tersenyum.
“Ndoro pasti utusan dari Tumenggung untuk mengawasi rakyatnya.” ucap wanita itu.
“Saya bukan warga disini Bu, saya manusia dari era modern” jelasku.
Nampaknya wanita itu tidak mengerti maksudku.
“Iya saya tau. Mari Ndoro ikut denganku” ajak wanita itu.
Aku mengikuti wanita itu sampai di rumahnya.
“Ndoro, ini zaman kerajaan. Dimana belum terbentuknya negara Indonesia. Saya juga tau, Ndoro anak yang berbeda dari lainnya. Oleh karena itu, Ndoro bisa masuk alam kami. Bolehkah saya melihat telapak tanganmu Ndoro..?”
Aku mengangguk dan memperlihatkan telapak tanganku padanya.
“Tangan seperti ini, masih ada sangkut pautnya dengan zaman kami.
Gunakan kelebihanmu untuk kebaikan Ndoro. Bantulah mereka. Terutama orangtua Ndoro.
Sentuhlah kepala orang tua Ndoro saat dia sakit. Mohonlah atas kesembuhan pada Tuhan. Tuhan pasti memberkati doamu
Aku melihat cahaya yang keluar dari telapak tangan wanita itu setelah menyentuh tanganku.
Seorang lelaki keluar dari kamar.
“Mbok, siapa dia ?” dia bertanya pada wanita itu.
“Dia manusia era modern yang memiliki kelebihan masuk alam kita Pak.”
“Sungkem Ndoro Putri.” ucap lelaki itu dengan menundukkan badan dihadapanku.
“Kalian berdua siapa ?” tanyaku pada mereka.
“Perkenalkan Ndoro, saya Mbok Ningrum dan ini Patih Yudha. Kami sepasang suami istri yang bertugas menyembuhkan rakyat disini.” jawab wanita itu.
“Apakah saya sedang bermimpi ?” aku tak percaya dengan kejadian ini.
“Tidak Ndoro. Ndoro benar-benar di zaman kami. Kami akan mengantar Ndoro kembali ke asal Ndoro. Karena tidak baik bagi Ndoro terlalu lama disini” ucap Patih Yudha.
“Benar sekali Ndoro. Jangan terlalu lama disini karena Ndoro bisa mati suri dikeadaan sebenarnya. Mari kami antar” ujar Mbok Ningrum.
Aku tersenyum dan melangkah keluar dari gapura. Entah apa yang aku rasakan. Aku terbangun ketika fajar telah menapakkan diri.
“Selamat datang kembali ke dunia nyata Kakak..” sapa Citra yang sudah didepanku.
Aku mengamati sekitarku. Seolah aku tak percaya bahwa aku berada di kamar.
Aku membuka jendela. Dan ternyata aku telah kembali seperti semula. JaguarQQ
Terkadang mimpi seperti kenyataan. Namun bagiku, kenyataanlah yang seperti mimpi.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar