13 Jul 2020

Darah

JaguarQQ


Kami tinggal di sebuah desa karena aku dipindahtugaskan ke sana. Desa yang cukup sepi dan sedikit tertinggal. Masih banyak pepohonan besar dan tradisi-tradisi aneh yang menurutku sudah tak sepantasnya dipercaya. bandarq online 
Di bulan ketiga kepindahan kami, istriku melahirkan anak pertama. Berkat bantuan seorang bidan desa satu-satunya di sana. Sementara masih banyak penduduk yang memilih melahirkan dengan bantuan dukun bayi.  
Beberapa penduduk yang tinggal berdekatan denganku datang. Sedikit berbasa-basi dengan membawa beberapa barang bawaan khas penduduk desa, mereka mulai membicarakan hal-hal tak masuk akal padaku. Mereka bilang bayi yang baru lahir harumnya bisa mengundang makhluk halus sejenis kuntilanak datang. 
Aku, bukanlah orang yang percaya akan hal di luar logika. Karena itu aku tidak mengikuti beberapa tradisi yang mereka lakukan saat ada anggota keluarga baru saja melahirkan. 
Malam itu, udaranya terasa lebih dingin. Kadang desau angin yang menerobos masuk lewat ventilasi udara, membuat tengkuk dan lenganku merinding.
Dan entah kenapa, perasaanku gelisah dari menjelang mahgrib tadi. Berkali menatap ke arah luar karena merasa tengah dipandangi sesuatu dari kegelapan sana.
Tapi aku tahu itu cuma perasaan saja.

"Kak, pengen ke kamar mandi ...!" Kudengar suara istriku memanggil dari kamar.
Baru sehari dia melahirkan, jadi kondisinya masih sangat lemah. Untuk berjalan pun aku harus membantunya.
Segera aku masuk ke dalam kamar dan memapahnya keluar. Sempat melirik putri kecil kami tertidur lelap dalam kain hangat yang melilit tubuh mungilnya. Terlihat damai, hingga tanpa sadar tersungging senyum di bibirku.
"Kenapa, Kak?" Istriku bertanya, mungkin melihat aku yang tiba-tiba tersenyum.
"Anak kita cantik, mirip mamanya," jawabku.
Istriku tertawa setengah tersipu. Setelah melahirkan anak pertama kami, kulihat memang wajahnya berbinar. Semakin cantik. Membuat kebahagiaanku kian sempurna.
Istriku tertatih pelan, sementara kedua lenganku menjaganya agar tak terjatuh. Kemudian kami berdua masuk ke kamar mandi yang jaraknya beberapa ruang dari kamar.
Tiba-tiba terdengar putriku menangis. Suaranya kencang hingga terdengar serak. Mungkin dia terbangun? Tapi jeritannya benar-benar histeris.
"Kak, tolong lihat anak kita!" Istriku meminta dengan cemas.
Hanya saja aku bingung, bagaimana aku bisa meninggalkannya di dalam kamar mandi sendiri?
"Kak, cepaatt!" Istriku semakin mendesak.
"Tapi kamu ...?"


"Aku bisa jalan sendiri asal pelan-pelan. Kasihan bayi kita sendirian. Cepat, Kak ...!!" Kini dia mendorongku keluar..
Aku mengikuti permintaannya. Melangkah cepat kembali ke dalam kamar. Tapi yang kulihat sungguh mengagetkan!
Kulihat sesosok wanita berbaju putih panjang hingga ke lantai berdiri di samping ranjang. Rambutnya yang gimbal riap-riapan menutupi wajah yang setengah menunduk. Sementara tangan berkuku panjang itu terulur ke arah ranjang dimana putri kecilku terbaring.
Bayiku menangis hingga suaranya kadang menghilang.

"Heii!!!" Aku membentak, berusaha mengusir ketakutanku sendiri. Karena aku tau dia bukanlah manusia.
"Pergi!! Jangan sentuh bayiku!!" Aku berteriak lagi. 
Seketika sosok itu menghilang. Kudengar tawa cekikikan menggema di dalam kamar. Berdengung berputar-putar. Membuat tengkukku semakin merinding. 
Aku merasakan angin berkelebat cepat melewatiku, keluar lewat pintu kamar. Kurasakan hembusan beraroma wangi menyeruak hingga membuatku mendengus. 
Segera kusambar tubuh mungil bayiku. Aku mendekap dan menciumi bayi kecil yang masih menangis hanya saja tak sekeras tadi. Kurasa dia pun tau hidupnya sudah aman sekarang.
Hampir saja menghela nafas lega saat kudengar teriakan istriku di kamar mandi. Jantungku terasa melompat keluar karena aku tau ada sesuatu yang salah.
Jeritannya histeris!  jaguarqq
Tanpa meletakkan putri kecil kami, aku berlari ke kamar mandi. Lalu melihatnya. 
Melihat mereka.
Kuntilanak-kuntilanak itu ... mengerumuni istriku yang terkulai lemah. Darah memenuhi kamar mandi. Darah yang mengalir keluar dari dalam kain yang dikenakan istriku. Mereka menghisapnya dengan rakus. Amat rakus.
Lalu salah satu dari mereka mulai melayang ke arah bayiku.


JaguarQQ

Tidak ada komentar:

Posting Komentar