31 Jul 2021

Dia Selalu Menunggu dan Mengintaimu

JaguarQQ

 Ketika malam, tiba-tiba pintu kamarmu terbuka dengan pelan. Kamu terbangun dan baru sadar kamu sudah menguncinya.

Pindah rumah adalah salah satu kegiatan yang melelahkan, tapi juga bisa menyenangkan. Kamu punya kesempatan untuk mengatur sendiri rumah barumu, lepas dari rasa bosan dan memulai sesuatu dari awal lagi.

Namun, akan beda ceritanya kalau ternyata kamu malah mengalami hal-hal aneh di rumah baru. Nah, kali ini punya 10 cerita horor tentang rumah baru yang dijamin bisa bulu kudukmu merinding.  BandarQ Online

1. Kuntilanak penunggu rumah baru.

Aku masih ingat, waktu itu tahun 2009 dan aku pindah rumah. Rumah baruku di Surabaya. Rumahnya ukuran sedang dan berada di gang yang konon katanya... angker. Pada satu minggu pertama, tepatnya saat malam Jumat, aku sedang menonton televisi di ruang tengah tapi gak lama kemudian, aku ketiduran. Nah, beberapa saat kemudian aku terbangun dan badanku terasa berat.

Saat aku lihat ke atas, ternyata ada kuntilanak yang menduduki badanku saat aku terbaring di sofa. Anehnya, ketika aku membaca doa, "dia" malah menatapku dengan mata yang terbuka lebar dan senyumannya. Aku masih ingat aku langsung pingsan. Aku tersadar waktu ibuku memanggil paman yang punya kelebihan supernatural untuk menyadarkan aku yang-kata ibu-gak bangun-bangun.

2. Arwah penunggu dari sumur belakang rumah.

Aku dan keluarga pindah ke rumah baru di Jakarta pada tahun 2011. Namun, kejadian ini dialami sama adikku yang baru berusia 11 tahun waktu itu. Sepulang dari sekolah, tak ada orang di rumah karena aku dan orang tua sedang bekerja. Adikku waktu itu kedatangan tamu teman-temannya untuk bermain.

Sampai pukul 15.00, teman-temannya pulang, otomatis dia sendirian. Ketika menjelang waktu sholat ashar, adikku melihat sosok wanita dengan gaun putih di dekat pintu ruang utama rumahku, walau tidak begitu jelas. Karena rumahku cukup besar, adikku merasa merinding dengan keheningan rumah setelah melihat sosoknya. Akhirnya adikku membaca doa dengan keras, tapi malah "wanita" itu menunjukkan wujud aslinya.

Adikku mengatakan wanita itu punya mulut yang mengeluarkan lumpur dari mulutnya dengan tatapan tajam dan pucat. Adikku yang tak tahan lagi langsung berlari menuju sosok itu dengan masa bodoh dan menembusnya. Lalu adikku masuk kamar dan tak berani keluar lagi sampai kami pulang.

Usut punya usut ternyata terdapat sebuah sumur yang sudah lama ditutup di belakang rumah. Sumur tersebut diketahui sebagai lokasi bunuh diri seorang wanita yang dulu pernah tinggal di rumah baruku.

3. "Penghuni" usil dan wanita berkebaya merah di rumah workshop-ku.

Aku dan suami memiliki usaha mebel (lemari, kursi serta lainnya) dan kami ingin punya rumah yang bisa dijadikan lokasi jualan sekaligus untuk tinggal. Kami mengontrak sebuah rumah sangat luas dengan dua lantai, satu pavilion serta dengan harga yang murah.  JAGUARQQ SITUS DOMINO99 POKER ONLINE DAN BANDARQ ONLINE

Keanehan sering terjadi sejak tiga hari kami menempati rumah itu. Anak kami juga ikut diganggu oleh makhluk halus, ketika jendela kamarnya dipukul-pukul setiap jam satu pagi. Aku juga sangat terkejut ketika sempat duduk bersebelahan dengan "suami palsu". Waktu itu aku sedang bersantai jelang Maghrib, kemudian "suami palsu" ini duduk di sampingku. Aku pun mengajaknya ngobrol, tapi dia hanya diam.

Tak lama hawa dingin menyelimuti dan kulihat "suami palsu" hilang, padahal sebelumnya dia duduk di sampingku. Kemudian aku merasakan ada yang lewat sambil meniup leherku. Aku melihat "suami palsu" lewat dan tersenyum. Tak pakai pikir dua kali, aku pun langsung ngacir ke ruang bawah dan bertemu suamiku yang asli.

Tak hanya itu, ada juga wanita berkebaya merah yang pernah mengobrak-abrik isi lemariku saat aku tidur. Aku terbangun karena berisik, saat itu suamiku tertidur pulas. Aku mengira itu adalah ulah anakku yang usil, tapi betapa kagetnya diriku ketika aku melihat sosok wanita dengan kebaya merah ada di kamar tidurku. Saat dia sadar aku melihatnya, dia hanya terdiam, kemudian memandangiku dengan tatapan kosong kemudian terbang ke langit-langit rumah. Sosok ini juga ternyata yang pernah dilihat tetanggaku sedang berdiri dekat jendela rumah.

4. Rumah baru yang penuh tetesan darah.

Mungkin saat proses pembelian rumah aku tak benar-benar jeli dengan situasi. Saat itu aku membeli sebuah rumah di Kalimantan. Lokasinya yang nyaman dan sepi, menjadi favoritku. Aku dan keluarga berencana pindah ke rumah itu pada pertengahan tahun.

Aku sendiri meninjau rumah baru yang sudah diisi perabotan dan lain-lain itu pada awal tahun sebelum pindah. Aku pergi bersama rekan kerja yang juga sahabat baikku. Kami tiba di rumah itu dan disambut tetangga yang ramah dan nyaman. Semua tampak sempurna sebelum malam datang.

Tepat pukul 23.00 aku dan temanku memutuskan untuk ngopi di balkon lantai dua. Beberapa menit kami duduk, terdengar ada benda jatuh di dapur. Kami mengira itu maling yang mengincar rumah baru. Kami pun turun dengan alat pemukul seadanya.

Saat tiba di dapur, tak ada seorang pun di sana tapi gelas yang tadi kami pakai untuk minum pecah berhamburan. Kami bingung dan bergerak ke ruang keluarga untuk mengawasi. Tak lama, aku melihat tetesan berwarna merah di dekat pintu keluar.

Aku mengira itu cat yang luntur, tapi aku baru sadar pintu dan dinding rumahku berwarna coklat serta putih. Lalu temanku terlihat berkeringat dingin sambil menepukku. Ternyata dia melihat sosok pria di ujung lorong menuju dapur, tanpa kepala. Napasku seakan berhenti dan kaki ini terpaku ke lantai, tidak bisa bergerak. Jujur, sepertinya aku buang air kecil di celanaku.  JaguarQQ

Sosok itu mulai berjalan mendekati kami. Kami takut dan ingin kabur, tapi entah apa yang membuat kedua kaki kami tak bisa digerakkan. Tiap langkah terdengar seperti tetesan cairan yang jatuh ke lantai. Makhluk itu melewati kami, bergerak menuju pintu depan dan tiba-tiba menembus pintu. Saat itu juga, kami memesan hotel terdekat dan pindah. Masalah pindah rumah? Aku dan keluargaku akhirnya menjual rumah itu dengan harga murah.

5. Genderuwo di rumah baru adik.

Aku mengalami kejadian ini di Yogyakarta, saat itu aku berkunjung ke sana untuk urusan bisnis. Kebetulan adikku membeli rumah di dekat lokasi tersebut dan aku diperbolehkan bermalam di sana supaya tidak perlu keluar biaya untuk tinggal di hotel. Masalahnya, mulai hari pertama saja aku sudah mengalami pengalaman tak menyenangkan. Pada keadaan normal, orang-orang akan semakin ngantuk pada jam tidur. Rasa kantukku justru sirna ketika aku mendengar suara seperti orang mengerang dari toilet kamarku.

Aku berusaha untuk tetap tenang dan membaca doa. Akhirnya suara itu pun hilang ketika aku mendekat ke pintu toilet. Namun aku tetap tidak bisa tidur, jadi aku memutuskan untuk menonton televisi. Aku melangkahkan kaki menuju ruang tengah namun lagi-lagi, hawa tak enak kembali kurasakan. Kali ini ketika asyik menonton, aku merasa ada yang meniup leherku dari belakang.

Kemudian, telepon rumah pun berdering, namun ketika aku mengangkatnya, tidak ada yang menjawab di seberang sana. Tak lama televisi yang kutonton mati sendiri secara tiba-tiba dan aku yakin apa yang kulihat saat itu. Ada sosok makhluk besar dan tinggi yang berdiri di dekat televisi. Aku yakin sosok tersebut adalah genderuwo.

Kejadian itu terjadi dalam hitungan waktu yang sangat cepat. Tak lama, makhluk itu menghilang dari pandanganku. Setelah makhluk itu hilang, aku baru sadar bahwa keringat dingin sudah mengucur di seluruh tubuhku. Aku sendiri berusaha memberanikan diri untuk membaca doa keras-keras. Lalu aku mendengar suara orang seperti merintih kesakitan dari lantai dua. Aku langsung berlari ke sana sambil terus membaca doa karena kupikir ada orang lain di atas.

Aku malah melihat genderuwo itu berada di pojok rumah sambil menatapku dengan bola mata yang menyala. Tak lama genderuwo itu hilang perlahan dan hawa dingin yang kurasakan juga hilang. Sejak saat itu, aku meminta adikku untuk banyak menggelar acara doa di rumahnya, seperti syukuran sebelum rumahnya benar-benar ditempati.


JaguarQQ

30 Jul 2021

Jejak Darah yang Terlihat

JaguarQQ

 Desember 2020, temen gue yang bernama silvi membagikan pengalaman horornya melalui snap instagram berlokasikan di tangga rumahnya yang menghubungkan antara ruang keluarga dan kamar abangnya. terlihat sekilas tangga itu seperti tangga pada umumnya, tidak ada kesan horor yang menyelimuti tangga tersebut bukan hanya suara langkah kaki, banyak sekali kejadian mistis berupa suara ataupun wujud yang nampak di sekitar area tangga rumahnya dari awal tahun 2018 dia sudah merasakan kejadian janggal di tangga rumahnya. sering sekali ada suara langkah kaki, suara orang merintih dan menangis di sana. tapi, saat itu silvi masih apatis dengan kejadian mistis di tangganya dia masih melogis kan kejadian kejadian tersebut, dan tidak mau ambil pusing atas suara suara yang terjadi di tangganya.  BandarQ Online

Tapi lama kelamaan dia pun risih dengan keberadaan suara tersebut yang selalu mengganggunya ketika dia sedang bermain game di tengah malam. Akhirnnya silvipun memberanikan diri untuk mengecek dari keberadaan sumber suara tersebut ia pun sangat terkejut saat tangga itu berbunyi, layaknya seperti orang yang sedang berjalan di tangga tapi tidak ada apa apa di sana. sepi , tidak ada satupun orang di tangganya, kucingnya pun lagii tidur di ruang tamu silvipun panik. lalu, ia langsung berlari ke kamar dan mengunci pintunya.

Hari berganti hari bulan berganti bulan. dia mencoba berdamai dengan apa yg terjadi di tangga rumahnya cerita berlanjut ke bulan april 2018 pada malem itu ia baru saja bermain mobile lagend sama gue n anak anak discord lainnya. malam itu have fun, se akan tidak ada hal mistis yang terjadi setelah selesai bermain, ia meletakan headsetnya tepat di tangga itu.

pas paginya, silvi bangun dan mencari headset tersebut, diapun heran dengan apa yang terjadi dengan headsetnya mengapa ada bercak darah di sana? dan, kenapa headsetnya bisa rusak? padahal tidak ada yang menginjaknya karna headsetnya terlihat masi utuh

silvi langsung bertanya se isi rumah. tapi, tidak ada yang tau mengapa headsetnya bisa rusak dan ada bercak darah di sana. kejadian itu masih menjadi misteri dan silvi sendiri belum ketemu jawaban yang tepat untuk mengetahui apa yang terjadi pada headsetnya. kejadian horor di rumahnya bukan hanya mengganggu silvi dan keluarga. bahkan sampai sanak saudaranya yang melihat penampakan seram di area tangga rumahnya saudara yang melihat penampakan itu ialah silsi. dia adalah sepupu dari silvi


saat itu silsi dan keluarganya hendak pulang setelah menghadiri pesta pernikahan, kebetulan silsi semobil dengan orang tuanya silvi dan mobil yang ia tumpangi itu telah sampai terlebih dahulu

mereka sampai pukul setengah 5 sore, mereka pun langsung duduk duduk di ruang tamu hingga sampailah pada saat adzan maghrib.  JAGUARQQ SITUS DOMINO99 POKER ONLINE DAN BANDARQ ONLINE

mereka shalat berjamaah. karna kondisinya pada cape, setelah shalat maghrib orang tua silvi langsung masuk ke kamar dan silsi pun di suruh ber istirahat di kamar silvi.

karna silsi juga ngantuk, silsi langsung masuk kamarnya silvi sambil bengong ga jelas. saat silsi ke kamar dan hendak menutup pintu s

silsi melihat sesosok bapak bapak kakinya kaya pincang dan ada bekas luka tembak dan baju nya putih lusuh layaknya pejuang perang. silsi langsung buru buru mengunutup pintu, masuk dalam selimut dan nyetel lagu se keras²nya

silsi mencoba untuk menenangkan dirinya dan akhirnya dia pun tertidur sampaii ke esokan harinya. pada ke esokan harinya dia tidak berani untuk menceritakan apa yang ia liat kemarin. dia pun langsung bergegas pulang ke rumahnya


sampailah di hari senin, silsi melanjutkan aktifitasnya yaitu bersekola, pada saat di sekola silsi mencoba menceritakan apa yang ia lihat ke temannya yang "paham" akan hal tersebut

di pertengahan silsi cerita si bapak ini tiba tiba nongol kata temannya dan mengeluarkan ekspresi yang tidak senang, karna menurut temannya itu si "bapak" tidak suka jika kejadian kemarin di ceritakan. dan akhirnya silsi pun berhenti menceritakan si bapak

sampailah pada saat silsi pulang sekolah dan ia seketika merasakan sakit di area kaki yang luar biasa, kakinya itu se akan mau putus dan ia pun di bopong ke uks oleh teman²nya

menurut penuturan temannya yang bisa melihat, kaki silsi di peluk dengan erat oleh si "bapak" itu hingga kaki silsi terasa berat dan merasa amat sakit. setelah itu temannya yang bisa membantu untuk mengusir secara halus si "bapak" tersebut  JaguarQQ


JaguarQQ

29 Jul 2021

Kuntilanak yang Membalas Dendam

JaguarQQ

 Sore itu, Razka melihat seorang wanita yang samar-samar ia lihat dari jendela, wanita itu berambut panjang serta memakai gaun putih lusuh. melihat itupun, Razka beranjak ke kamar mama dan segera memberitahu beliau, "Ma ada tamu."

"Siapa?"

"Nggak tau ma," Razka menunjuk kearah ruang tamu, "Rambutnya gimbal panjang sampe lantai, pake baju putih kotor, lagi liatin kita dari jendela-"

"Jangan buka! Mana Al-Quran kamu? ayo kita ngaji!" Perintahnya dengan tegas.

Setelahnya, Razka dan mama membaca Al-Quran dengan niat "mengusir" Sosok tersebut, walaupun tanpa mereka sadari sosok tersebut tak akan pergi sebelum dendamnya terbalaskan.  BandarQ Online

Perkenalkan namaku Rania, hari ini aku ingin menceritakan sebuah pengalaman mistis yang dialami oleh keluargaku, yaitu di terror oleh kuntilanak buntung. 

Beberapa hari sebelum semua tragedi itu terjadi, Ayahku pulang dengan baju yang basah kuyup. Wajar saja, kala itu cuaca sedang tidak bersahabat, hujan yang turun sangatlah deras sehingga membuat susana malam dingin dan berkabut. 

Tanpa saling sapa menyapa, ayahku langsung menyuruhku untuk langsung tidur dan tidak perlu menghiraukan dirinya. 

Karena malas bertanya, aku langsung saja menyampaikan perintah papa kepada mama dan Razka. Kami bertiga pun terlelap tanpa bertanya apa yang terjadi dengan papa.

Keesokan harinya, aku menjalani hariku seperti biasa. Menyantap sarapan, pergi bersekolah, lalu kembali pulang. Walaupun begitu, setibanya aku di rumah Razka memberitahu hal yang sangat mengejutkan. 

"Kak, mama bilang mulai sekarang banyak-banyak ngaji,di rumah kita ada kuntilanak buntung."

Awalnya aku mengira, mama  memberitahu hal itu agar diriku merasa takut dan akhirnya menjadi anak yang rajin mengaji. Awalnya aku tidak mempercayainya, sampai terror dari sosok tersebut, mengancam nyawa keluargaku.

- Pertemuan pertama -

"Ma hari ini makannya apa?" Tanyaku sambil menuruni anak tangga. 

Entah mengapa, pagi itu atmosfer rumah begitu berbeda. Alih-alih sejuk, udara rumah terasa pengap, keadaanpun begitu sunyi, padahal biasanya mama sudah terbangun lebih dulu untuk menyiapkan sarapan. 

Tak, Tiba-tiba saja lampu dapur menyala. "Mama udah bangun? Aku kira belom," Ucapku yang lalu pergi untuk menyalakan lampu lain terlebih dahulu. 

Walaupun lampu dapur sudah menyala, entah mengapa aku merasakan hawa aneh yang berasal dari dapur. Semakin diriku mendekat kearah dapur, firasatku semakin buruk seolah-olah ada sesuatu yang tidak beres di dalam sana. JAGUARQQ SITUS DOMINO99 POKER ONLINE DAN BANDARQ ONLINE

Sempat terlintas pikiran di benakku, bahwa lampu dapur menyala dengan sendirinya. Namun, aku mencoba menghilangkan pikiran negatif itu dan pergi memasuki dapur dengan santai. Setibanya diriku disana, langkahku terhenti saat melihat sosok dengan rambut yang sangat gimbal nan kusut. Bajunya pun sangat lusuh, seperti terkena lumpur.

"AAAAAA," Aku berlari sekencang mungkin setelah sosok itu menampakan wajahnya yang berlumuran darah. Tanpa berpikir panjang, aku langsung saja menerobos kamar mama. 

"MA! MAMA ADA KUNTILANAK!" Diriku menjerit-jerit teriakanku begitu keras sampai membangunkan Razka dan papa.

Penampakan sosok tersebut begitu seram sampai membuatku terkena demam tinggi selama seharian. 

***

Keesokan harinya, diriku sudah sembuh dari demam namun mama tidak mengizinkanku untuk pergi bersekolah karena masih khawatir dengan keadaanku. Walaupun begitu, aku tetap diperintahkan untuk membersihkan rumah. Seperti menyapu dan mengepel karena mama sedang berada di luar rumah. 

Hariku berjalan dengan normal, sampai tiba-tiba aku mendengar suara benturan keras dari luar kamar.

Setelah keluar dari kamar, keadaan malah menjadi hening dan sunyi. Namun diriku langsung dikejutkan oleh tubuh Razka yang tergeletak lemah di ujung tangga. 

"RAZKA! RAZKA KAMU KENAPA?" Tanyaku. 

Tidak mendapat balasan, diriku panik dan langsung berlari menuju kamar untuk menelpon mama. Namun, belum saja memasuki pintu kamar, rumah sudah menjadi gelap gulita karena listrik rumah yang padam secara tiba-tiba. 

"Aduh kok mati lampu sih?" Diriku berdecak sebal. Berjalan dalam keadaan gelap, tentu saja membuatku sangat frustasi, di tambah lagi aku tidak mempunyai penerangan apa apa di sekitarku. untung saja posisiku berada tidak jauh dari kamar, karena itulah aku berhasil masuk walau masih dalam keadaan gelap gulita.

Sesampainya diriku di kamar, aku langsung meraba-raba kasur sampai akhirnya mendapatkan hpku. Selain untuk menelpon mama, tentu saja hpku akan digunakan sebagai penerangan berhubungan aku sendiri tidak tahu dimana senterku berada. Setelah menyalakan flash ponselku entah mengapa aku merasakan hawa yang tidak mengenakkan dari belakang, jelas jelas ngerasa ga enak tapi masih aja noleh.  JaguarQQ

Saat diriku mengarahkan flash kearah kaca, diriku di kejutkan oleh penampakan seorang wanita berwajah hancur yang terlihat di kaca, Saat wanita itu tersenyum, kulit mulutnya ikut robek dan mengeluarkan banyak darah. Matanya yang berwarna merah dan rambutnya gimbal besar. Namun, ia tidak mempunyai kedua tangannya (buntung)

"MA!" Diriku reflek melemparkan handphone ke kaca. Untung saja tidak pecah, dan sedetik setelahnya, Ding dong, suara bell rumah berbunyi di ikuti oleh listrik rumah yang kembali menyala.

"MAMA, RAZKA JATOH MA!" Teriakku sesampainya mama di ruang tamu. Mama yang mendengar itupun tentu saja panik dan langsung menghampiri Razka yang sudah tak sadarkan diri. Dan keesokan harinya, Razka mengalami patah tulang pada tangannya.

Tragedi terjatuh dari tangga, tidak hanya terjadi sekali dua kali, semenjak Razka terjatuh, baik mama maupun diriku, kami berdua selalu saja terpleset di tangga, padahal tangga tersebut tidak licin. Karena kami terus saja terpleset, mama merasa bahwa tangga tersebut memang tidak licin. Kami semua, bukan terjatuh karena tangga licin, atau keseimbangan kami yang kurang, kami terjatuh karena di dorong oleh sosok mahluk halus. 

Dua hari kemudian, mama, aku dan Razka menempuh perjalanan ke rumah sakit untuk mengecek keadaan tangan Razka saat itu. Kami berangkat pada malam hari, pada malam jumat.  Aku dan Razka hanya mengamati pemandangan selama perjalanan, sementara mama fokus menyetir. 

Awalnya, perjalanan kami berjalan dengan lancar, sampai kami mulai memasuki jalanan sepi yang hanya di kelilingi kebon. Karena jarang di lalui orang, jalanan tersebut sangatlah gelap sampai mama harus menyalakan lampu jarak jauh agar bisa melihat lebih jelas. 

"Ma kita masih lama?" Tanyaku. 

"Nggak nak, bentar lagi juga sampe."

Baru saja ingin menanyakan pertanyaan selanjutnya, mama tiba-tiba mengerem mendadak dan nyaris menabrak pohon.

"ASTAGFIRULLAH!" Ucap Razka dan aku secara serentak. 

"MA KENAPA MA?" Tanya Razka panik. 

Mama lalu mematikan mobil dengan nafas yang tersengal-sengal. 

"Astagfirullah Haladzim, tadi mama nabrak orang ga?" Tanya mama yang terlihat sangat panik. 

"Nabrak siapa ma? Nggak ada siapa-siapa di jalan," Jawab Razka santai. 

"Mama kenapa? Mama capek ya? Kalo capek udah berenti disini aja dulu sebentar, tadi gaada orang kok," Lanjut diriku mencoba menenangkan mama. 

"Tadi ada cewe lagi nyebrang ke jalan. Pas mama mau lewatin, dia malah berenti di tengah jalan sampe mama kaget," Jelas mama.

"Nggak ada siapa-siapa ma, itu pasti cuma halu. Masih untung mama ga nabrak pohon," Balas Razka. 

"Iya kayaknya tadi mama cuma halusinasi aja, yaudah sekarang kalian pake seatbelt ya jaga jaga kalo mama rem mendadak lagi." Dan alhamdulillah, kami semua sampai dengan selamat dengan membawa kabar baik bahwa tangan Razka sudah membaik. Kala itu, kami sampai tepat pada pukul jam 9 malam. Sebenarnya, sepulangnya aku di rumah, aku sempat melihat bayangan seorang wanita yang mengamatiku dari lantai atas. Namun karena sudah malam, aku mengira bahwa apa yang ku lihat hanyalah imajinasi yang terbentuk karena kelelahan. Walaupun sebenarnya, sosok wanita itu nyata dan mencoba untuk membunuh semua yang ada di rumah.

***

Beberapa hari kemudian, terjadi suatu tragedi yang mungkin tidak akan bisa di lupakan oleh aku dan Razka. Malam itu, kami berdua sedang menikmati cereal sambil menonton. Awalnya, semua terlihat normal, sampai tiba-tiba TV mati dengan sendirinya.

"Lah kok mati?" Tanya Razka kebingungan 

Aku mengedikkan bahu, menandakan bahwa aku sendiri tidak tahu.

"Mana remotnya?"

"Lah gatau, tadi kamu taro dimana?" Aku malah bertanya balik, "Bukannya tadi kamu taro di meja?"

"Iya emang tadi aku taro disini, kok sekarang gaada?"

"Mana aku tau, coba kamu cari di bawah kolong kali."

Razka langsung menuruti perintahku dan melihat ke bawah kolong, alih-alih menemukan remot ia malah menemukan pulpennya yang hilang dua Hari yang lalu. Karana tak kunjung menemukannya, kami berdua mencoba mencari di sekitar ruang keluarga namun tidak ketemu juga. Sampai akhirnya, Tok tok tok, kami berdua mendengar suara ketukan dari dalam gudang menatap satu sama lain dengan penuh rasa takut. 

"Kamu denger Razka?" ,,,, Razka mengangguk

Tok tok tok, suara ketukan itu terdengar lagi. Masih di dalam tempat yang sama, yaitu dari dalam gudang. "Razka, Kakak," Mama memanggil dari dalam gudang. Mendengar panggilan mama dari dalam gudang tentu membuat kami terkejut. Karena untuk apa mama masuk ke gudang malam hari begini? 

"Kenapa ma?" Tanyaku dari luar. Saat itu, diriku sangat ketakutan sampai tidak berani mendekati gudang.

Tok tok tok, ketukan itu semakin mengeras. 

"Ma, mama kenapa?" Tanya Razka terbata-bata. 

"Sini nak," Suara itu terdengar lagi, namun kali ini suaranya berubah menjadi sedikit serak, menyadari bahwa suara tersebut berbeda dari mama, diriku langsung memundurkan langkah secara perlahan. Hanya untuk berjaga-jaga jika akan ada sesuatu yang terjadi beberapa detik kemudian. Dan dugaanku benar, sedetik setelah itu,

"HIHIHI," kami berdua mendengar suara tawa kuntilanak yang bergema ke seluruh ruangan. Merasa takut, kamipun langsung berlari secara bersamaan untuk masuk ke dalam kamar.

"KUNCI PINTUNYA KAK KUNCI!" Razka menjerit-jerit. 

"SEBENTAR INI SUSAH DI KUNCI!!" Omel diriku. 

Dag dag dag! Tiba-tiba saja pintu kami di gebrak oleh seseorang dari luar. 

"CEPET KAK!! KUNCI!!" Razka semakin panik.

***

"Dari kemaren aku sama kakak liat kuntilanak, berdarah darah mukanya. Dan tiap mimpi, pasti mimpinya ada cewe ngomong 'Kembalikan tangan saya, kembalikan tangan saya', di deket jurang" Razka menjelaskan.

Tidak mempercayainya, ayah memasang wajah masam setelah Razka memberitahu hal itu, "kamu halu doang itu! makanya kalo mau tidur tuh baca doa biar mimpinya ga aneh aneh!"

"Dengerin dulu yah," Tegur mama, 

"Kalo kakak, liatnya apa?" Lanjutnya bertanya

"Sama kayak Razka, ada kuntilanak mukanya ancur banget, tangannya gaada tapi bedanya aku nggak mimpi gitu."

"Tuhkan udah dibilang Razka tuh ga baca doa kalo tidur!" Bukannya mencoba membuatnya tenang, ayah malah mengomeli Razka yang akhirnya

Kembali di tegur oleh mama

"Yaudah besok kita panggil ustad aja biar tau juga kenapa dia mau nyelakain kita-"

"Gausah ma!  Ini mah di ngajiin juga ilang" Potong ayah.

"Ya mama sama yang lain tiap hari ngaji yah, tapi buktinya terornya tambah parah sampe nyelakain Razka, ayah mau Razka patah tulang lagi cuma gara gara itu?" Bentak mama.

Memiliki pendapat yang berbeda membuat keduanya bertengkar sampai lupa bahwa Razka dan Rania sedang berada di hadapan mereka. Tidak ingin Razka dan Rania merasa takut, mama terpaksa mengalah karena sifat ayahnya yang keras kepala.

"Yaudah kalo itu mau ayah, pokoknya mama ga bakal tanggung jawab kalo ayah yang kenapa napa."

Mama lalu mengajak Razka dan Rania kembali ke kamar masing-masing, meninggalkan ayah dengan sifat keras kepalanya sendirian di dalam ruang tamu. Pertengkaran pada malam itupun berakhir dan tanpa mereka sadari, pertengkaran mereka tidak membuat masalah reda, justru pertengkaran mereka membuat sosok kuntilanak itu tambah senang akan kehancuran hubungan mereka.

Keesokan harinya, mama mengundang seorang ustad secara diam-diam dan penjelasan beliau, membuat kami sangat terkejut. 

"Kuntilanak ini, adalah korban tabrak lari suami bunda. Suaminya bunda ini, takut di penjara karena nabrak orang, jadi jasad perempuan ini di seret sampai di jatohin ke jurang. Padahal, habis di tabrak, perempuan itu masih hidup."

"Astagfirullah Haladzim," Mata mama langsung berair setelah mendengar kabar tersebut,

"Terus kenapa perempuan ini malah nyelakain kita yang di rumah ustad?" Lanjut mama bertanya. 

"Untuk balas dendam, karena tidak terima kehilangan kedua tangannya akibat suami bunda yang kurang bertanggung jawab."

Kakiku langsung melemas saat mendengar penjelasan pak ustad. Begitu pula dengan Razka, dirinya tidak berkata sepatah katapun setelah mengetahui bahwa ayah kami berdua menabrak seseorang tanpa bertanggung jawab.

"Terus ini kita gimana ustad?" Mama bertanya. 

Baru saja beliau hendak menjawab pertanyaan mama, tiba-tiba satu per satu gelas yang berisi teh terjatuh ke lantai. 

"Astagfirullah ini kenapa ustad?" 

"Gapapa, saya saja yang urusi."

Beliau berkata, bahwa kuntilanak itu harus cepat-cepat di pindahkan sebelum merengut salah satu nyawa dari kami. Namun, semua itu terlambat. Keesokan paginya, sebuah berita yang tidak ingin kami dengar sampai ke telinga mama.

"Nak," Mama menangis sampai terisak-isak, "Ayah meninggal, jatuh ke jurang. Yang tersisa cuma tangannya, badan sampai kepala nggak di temukan."


JaguarQQ

28 Jul 2021

Pertemuan di Dalam Alam Lain

JaguarQQ

 Waktu itu umurku masih remaja ya baru belajar gede sih tapi namanya koclok sudah dari dulu mungkin dari lahir.
Kan dulu pernah di undang kenduri di donggorok nah ini lain ceritanya kondangan di alam jin
Malam itu sehabis magriban bapak mengajak ku aku ngga tau tujuannya
Berjalan di belakang bapak ku,tidak begitu Jauh dari rumahku sebeleum jembatan ada pohon mangga yang sangat besar dan tinggi banget.  BandarQ Online
Begitu dekat dengan pohon mangga itu ada jalan setapak yang menuju arah yang akan kita lewati
Tadi ngga ada apa tiba tiba ada suara sperti sedang membaca mantra jawa tidak terdengar jelas tapi keras suaranya.


Bapak ku berhenti tiba tiba "nang jangan lepas lebih dari satu meter dari bapak"pesan bapak ku
Aku segera lebih mendekat di belakang bapakku. terlihat di depan ada nyala api di kiri dan kanan jalan setapak Api kecil,tepat nya kemenyan yang di bakar,sebab tercium aroma kemenyan bakar.
dan satu sosok lelaki tinggi besar(menyerupai masgen maryoto) mondar mandir sambil membaca mantra setelah dekat dengan sosok itu 
"siapa"tanya sosok itu
"NARKO"jawab bapak ku menyebutkan namanya
"ow MBAH NARKO,silahkan masuk lha kok bawa temen"tanya sosok itu
"anak ku"jawab bapak ku tegas , lalu mempersilahkan masuk setelah bapak melewati sosok itu dan kayak nya dua kemenyan yang dibakar itu itu adalah portal/pintu masuk ke alam Jin.
Bapak ku masuk dan aku di belakangnya begitu aku melewati sosok itu dan sosok itu memandangku aku juga memandangnya.
",apa kamu lihat lihat culek matamu piye"bentakku
"ahahahaa galak dia"jawab sosok itu 


Dan setelah melewati pintu alam ghaib didepan sudah banyak sosok sosok yang sudah menyambut para tamu
Dari yang berpakaian serba hitam kepala mamakai ikat kepala dan sosok yang berpakaian sperti ulama serba putih bersorban dan ada wanita bertongkat putih berkepala tengkorak manusia ada yang seperti raja, ada yang seperti orang biasa bahkan ada yang seperti orang dayak dan masih banyak lagi.
Bapak terus bersalaman aku mengikutinya dan setiap aku bersalaman dengan mereka meraka mengusap Kepalaku Dan tersenyum.


Setelah di depan hamparan tikar berwarna emas sudah ada banyak orang yang duduk di sana lalu bapak dan aku di sambut satu sosok yang rupanya sangat bagus/ganteng berseri tersenyum sambil menyalami bapak ku 
"mbah narko silahkan duduk,Maaf seada nya mbah ya lha acaranya dadakan ditunda ngga bisa ini penting"ucap sosok itu sambil menepuk pundak bapak ku
"iya ini sudah baik"jawab bapakku
"ini tow anak mu"tanya sosok itu sambil menyalamiku.
"iya ini anak ku"jawab bapakku 
"salaman saja sudah menggetarkan hati ku kamu nang apa lagi nanti kamu dewasa"kata sosok itu
lalu aku dan bapak ku berjalan diatas tikar berwarna emas,berkumpul dengan para undangan yang lainnya


Semakin banyak yang datang dan semuanya ngga ada yang aku kenal.
Aku bertanya kepada bapakku kok ngga ada tetangga kita
Bapak hanya menjawab  "sudah jangan banyak tanya"jawab bapakku.
pikirku apa yang di undang hanya orang orang tertentu memang alam Ghoib tidak bisa di tebak
Yang tadinya hanya hamparan tikar emas,entah kapan nyusunnya kok tiba tiba siap berdiri bangku dekorasi pengantin.
"pak acara ngantenan ya"tanyaku duduk di sampingnya.
"iya"jawabnya


Tamu undangan sudah mulai memenuhi tempat itu tapi semuanya duduk di tikar.
Tidak ada kursi kecuali bangku dekorasi buat pengantin.
Sangat mewah para tamu sudah penuh dan ada sambutan dari wakil tuan rumah, hidangan di keluarkan dan hidangannya  satu nampan berwarna emas juga Gelas piring dan sendok juga berwarna keemasan dan sosok yang menyuguhkankan pun sangat cantik cantik


Ada beberapa pelayan wanita,berpakaian serba hijau muda dan kombinasi hitam berselendang merah di ikat kan di pinggangnya rambut bersanggul dan mereka sangat sopan.
Berjalan di depan kami bukan dengan cara berdiri melainkan dengan jongkok berjalan dengan tumitnya tidak sperti orang di bangsa kita..Berjalannya saja sombong di depan orang tua yang sedang duduk saja berjalan dengan bangga nya lalu hidangan di lemparkanAhahaja sumpahh nggak ada tata krama nya sama sekali Banyak contoh juga mosok pak presiden di panggil nya hanya namanya saja itulah bangsa kita manusia.
Lha aneh nya orang tersebut ngajari anak anak nya bersopan santun berbudi pekerti,ngga mau anak anak nya memanggil orang tua nya dengan nama nya tapi mereka tidak memberi contoh yang baik kepada anak anak nya. Usia kita muda dan hargailah yang tua jadi orang bagus yang berakhlak


Jangan merasa kita bangga dengan jubah kita, Dokter berpakaian serba putih,ulama kyai putih juga jubah nya tapi pikir coba apa bedanya dengan POCONG ?? ahahaha sama sama putih lho ya..
Putih tidak menandakan HATI nya bersih sebersih pakaiannya
Kalau hatimu bosok/kumuh penuh noda,, Hati mu loundry kan saja
Sebab penyakit hati itu sama busuknya dengan NANAH di koreng mu.
Bangsa kita itu apa sii semuanya di telan : Istri orang di embat., Tanah majikan di sikat.,,dikit dikit laknat. Tapi inilah sebuah hakikat dari umat yang sedang bermaksiat JAGUARQQ SITUS DOMINO99 POKER ONLINE DAN BANDARQ ONLINE


Makanan nya pun nampak enak enak ada beberapa mangkuk kecil ada yang berkuah ada kayak daging rendang ada bakso dll di mangkok kecil kecil.
Di depan berjejer segala macam buah dan tempat nya seperti bakul,(anyaman bambu buat naruh nasi) ada anggur,apel dan lain sebagainya.
Tapi pandanganku tertarik kepada sesosok makhluk yang sangat sangar dan berbulu
Tapi sama orang orang juga salaman/berjabat tangan tersenyum dan ya berbicara menyapa,,ketika lewat di depan para undangan pun maklhuk itu merunduk dengan tangan satunya kebawah
Nuwun sewuu"katanya
Dan terakhir duduk melingkar berhadap hadapan dengan bapakku.
"Pak aku mau ndekati itu ya"ucapku
"heh jangan nang"jawab bapakku kecewa dengan jawaban bapakku 
Tiba tiba Yng punya hajat mendekat
"Sudah sana dekati"suruhnya
"ngga ah takut di makan"jawabku
"ngga nanti kalau macam macam sama  kamu biar tak jewer,Sana deketin"ucap yang punya Gawe.
aku pun mendekat dan berjalan merunduk sesampainya di dekat nya.
Di beri tempat agar aku duduk di sampingnya.
"kamu ngga takut sama aku"tanyanya
Aku menggeleng
"TAPANG KLENTUR ajak kebelakang sana,cocok sama kamu"ucap yang punya gawe sembari mendekat


Sontak saja aku kaget dan kemudian sosok yang di panggil tapang klentur pun berdiri dan meraih tanganku di pegangnya lalu diajak agak menjauh dari acara tersebut.
setelah agak menjauh tapi masih agak dekat saja sama tempat acara.
"jangan jauh jauh nang"teriak bapakku kawatir.
",iya pakkk"balas ku 
Sampai di dekat sosok yang pertama menyalami datangnya para tamu undangan
"kita duduk disini saja,kamu beruntung bisa masuk kealam jin ini  beruntung di undang sama tokoh sakti penguasa alam jin,itu tadi namanya NARENDRA SRI  SOSROBAWONO,nama kamu siapa cah bagos"jelasnya sekalian bertanya sambil mengusap ngusap lengkungan yang nyala seperti nyala api lampu.
"nama saya tejo"jawabku
"ow iya panggil aku RADEN TAPANG KLENTUR"jelasnya
"iya raden tapang klentur"balasku
"panggil tapa saja jangan terlalu panjang,ingat nanti kalau kamu sudah dewasa boleh main kesini sendirian dan pesanku jangan kamu ceritakan ini kesiapapun di dunia kamu harus punya sopan santun,adab aklhak dan tata krama adat istiadat
Berpegang teguh dengan kebaikan dan kebenaran,kalau ada orang tua duduk kamu mau lewat bilang permisi amit sewu nyuwun pangapunten,ijin kepada pengasa tempat misalnya kamu pergi kesuatu tempat angker,lihat itu di pohon trembesi"ucap tapa.

"Aku melihat cahaya merah menyala seperti arang kayu dan sangat banyak"jawabku.
"ahahaha gunakan mata batinku perjelas dengan kekuatan mu maka akan terlihat sempurna"ucapn ya asambil memegangi tanganku.
Seketika terlihat jelas para genderuwo sedang tongkrong melihat yang sedang acara/hajatan.
"den tapa,itu siapa"tanyaku
"itu para genderuwo,kalau kamu mau ilmu yang suka menarik harta atau pusaka kamu bisa berkawan dengan mereka,kamu bisa memanfaatkan keahlian malih rupo nya bisa menyuruhnya menipu atau membalikkan pandangan"terang den tapa.
kemudian ada merah merah lg redup,nyala(tpi tidak ada apinya),redup lagi nyala kemudian.
Begitu lewat depan kami berdua ternyata sebatang rokok klobot lintingan.
Berjalan tampa wujud di depan kami asap mengepul seperti knalpot.
"rokok siapa kluyuran den tapa ya"tanya ku
"ya itu genderuwo juga"jwnya , dengan tangannya menghentikan rokok lintingan tersebut.
"udah jangan pamer,hayo tampakkan wujudmu"ucap den tapa  JaguarQQ
Seketika wujud genderuwo remaja sedang nyepit lintingan rokok di tangan.",uhukkk...Uhukkk" suara batuknya genderuwo remaja.
Mungkin sedang belajaran merokok
"bener kan genderuwo muda"ucap den tapa
"maaf den,permisi",jawab genderuwo muda sambil menggantungkan salah satu tangannya kebawah.
"nama kamu siapa"tanya den tapa
"warsan,den"jawab genderuwo muda.
Kemudian berjalan menjauh,, Aku terdiam
Dan berpikir ternyata dedemit juga punya tata krama dan sopan santun.


Berdua masih duduk bercanda tawa sampai Kita tidak menyadari mata yang merah menyala semakin banyak bukan hanya di pohon trembesi saja  tapi nangkring di pohon jati pohon bambu dan pace(mengkudu) dan beberapa sosok pocong sedang berdiri menantang
Kita berdua,di samping batang pisang, Sementara acara juga belum di mulai masih dengan duduk santuy makan makan minum minum dan rokok an.
Aku sama den tapa semakin akrab. Bulu nya halus dan harum mewangi(kadang aku di peluk oleh bya layaknya seorang kakak beradik,)
Bergeser tempat duduk agar bisa rebahan. Den tapa rebahan dengan kedua tangan sebagai bantalnya dan salah satu kakinya di jegangkan diatas lututnya.
"jo,lihat keatas langit itu"ucaonya sambil rebahan
aku yang tadinya duduk jadi ikut rebahan
"ada apa dentapa"jawabku penasaran
"lihat lah para Malaikat sedang Melihat kebersamaan kita"jawab dentapa
Aku melihat keatas juga tidak ada apa apa hanya langit cerah.
"persahabatan kita akan merubah keseimbangan alam kita masing masing,alam ku akan mengalami satu kecemburuan yang sangat panjang dan alam mu akan mengalami suatu keserakahan yang dimana tanpa ujung dan tidak ada penyelesaiannya,kamu tidak bisa memanggil ku tapi aku akan mengunjungi mu"terang dentapa
"kenapa dentapa"jawabku
"agar kamu tidak sombong dan angkuh"jawab nya
Biasanya memang begitu bisa melihat sekelebat bayangan sudah pamer kemana mana kata nya indigo dan keturunan lah gimana lah..
"Suara hanya dengan suara dedemit menggoda orang di sekelilingnya,Meraba hanya dengan meraba dedemit akan merayu manusia sampai terlena dan berbuat dosa",jelas dentapa lagi
"pesan ku,aku tidak akan muncul walau kamu panggil ribuan kali kalau hanya untuk pamer,atau kesombongan aku mau muncul untuk mu sendiri"tegas dentapa lagi 
",iya den,aku akan ingat apa pesan mu" Lalu terdengar riuh para undangan mengucapkan salam
Sontak saja kita bersua kaget berdua kaget lalu bangun dan berjalan mendekat ternyata kedua mempelai sudah datang tapi tidak bergaun pengantin 
Aneh dekorasi yang mewah megah tapi pengantinnyahanya sepele gitu.
Kami duduk di sebelah tikar emas beralas tanah melihat pengantin pria berkumis tebal bertubuh kekar.
Dengan rambut agak panjang dan bertelnjang dada,di lengan Ada sperti gelang ukiran berwarna emas dan wajah nya berseri penih dengan senyum.
Tampak mempelai wanitanya tiba tiba pengantin wanita melotot kearahku.
"aku ngga suka kamu lihat",bentaknya sambil menunjukku.
Sontak semua undangan yang hadir di sana menatapku termasuk dentapa.Dan bapakku , bapaknya pengantin juga melihatku seolah semua terdiam dan hening seketika
"udah diam saja,tenang"bisik dentapa.
Sontak saja Pengantin wanita berdiri dan masih terus menunjukku.
"apa kamu menatapku kamu ngga sama derajatnya,aku bangsa yang tertua dan kini kau menghina ku dengan tatapan kebencianmu"ucapnya sambil melotot semua orang menenangkannya
Dentapa langsung berdiri dan membusingkan dada..
"peranggg"teriaknya keras sekali dan tiba tiba keadaan berubah menjadi seram..Semua orang berdiri termasuk bapak ku yang masih diam saja tanpa berbuat apapun.
Berjubel dan pengantin wanita terus saja mengumpat dengan teriakan marah sampai yang punya hajat pun ngga bisa mengatasinya.


Dari belakang para indangan dan makhluk lainnya tiba tiba keluar sosok sosok yang persis dengan dentapa.
"perangg"teriak sllah satu nya terlihat banyak sosok dentapa mungkin ratusan bahkan.Lebih bapak mendekatiku lalu memegang pergelangan tanganku.
"bapak disini nang tenang"ujar bapak ku dan dari balik dekorasi mewah nampak keluar sosok sosok menyerupai prajurit kerajaan lengkap dengan senjata dan mulai mengepung kami.
Nampak bersiaga penuh sosok dentapa.
"perang atau bubar"ucap dentapa
"aku ingin raga nya"teriak pengantin wanita sambil menunjukku,pengantin wanita di pegangi banyak orang termasuk suaminya.
"maaf kan kalakuan menantu saya tapang klentur,,maaf kan atas kelancangannya kami mohon maaf" ucap yg punya gawe sambil menepukkan tangan menjadi satu di dada
"mau apa sekarang perang atau lanjut acara" ucap dentapa bernada keras.
"iya tapang klentur iya kita lanjut acara,terimakasih tapang klentur"balas yang punya gawe setelah semua mundur kembali acara kembali di lanjutkan Acara intinya dimulai.
Ijab qobul pasnngan pengantin yang menikahkan seorang berpakaian ala ulama arab.
Dengam bahasa entah lah kayak orang baca puisi..Aku dan undangan semuanya diam menyaksikan acara sakral tersebut pernikahan siluman gagak dengan jin anak penguasa tlatah NTRAJU KANGEN.
Begitu di sahkan rupanya pengantin wanita masih dendam. Acara belum bubar pengantin wanita kembali menunjukku.
"aku ingin maskawinnya adalah nyawanya"ucap pengantin wanita 
Kembali semua terperanjat, tamu undangan dan yang hadir terdiam.
Hanya dentapa dan bapak ku yang berdiri 
"aku yang ngga terima anakku kau minta Aku akan mempertahankan dia pewaris ilmu ku" ucap bapakku dengan berani sambil menyingsingkan sarungnya di pundak.
Dentapa pun ikut membela.
"sosro,kamu atau aku yang menyeyelesaikan urusan ini"ucap dentapa
"kurang ajar kau  dasar siluman keparat"teriak yang punya gawe
"romo ampuni istri saya romo"ucap pengantin laki laki sambil memegang kaki yang punya gawe.
"sekarang kamu pilih istrimu atau romo mu"ucapnya memberi pilihan.
"baiklah romo aku akan meninghal kan tempat ini aku akan hidup bersma istri ku,terimakasih romo"ucapnya sembari bangkit dari bersimpuhnya dan lalu mengajak istrinya pergi.
Berjabat tangan dengan semua undangan dan berpamitan juga di serta tangis haru dan keluarga nya pun rela tidak rela.
"kalau kau sudah kembali berpikir jernih pulanglah"ucap yang punya gawe.
Kemudian berjalan dan lenyap.


Dengan kesedihan yang punya gawe pun mengucapkan rasa trimakasihnya telah menghadiri undangan nya dan acara pun bubar,para hadirin hadirot berjalan menuju rumah masing masing 
Keluar dari tempat tersebut memang sudah di pesan agar jangan menoleh kebelakang hanya berjalan lurus kedepan
Di samping bapakku yang awalnya masuk kealam lain terlihat dekat tapi ini berjalan sudah lama lewat tanggul pinggiran sungai belum sampai sampai.
Dan tepat di tanggul yang kiri nya sungai dan ada banyak pohon randunya dan beberapa gerombol bambu.
Bapak ku tiba tiba berkata sambil menghentikan langkahnya "ada cahaya jangan lari hadapi saja,tenang"pesan bapakku
Aku mengangguk dan tanda mengerti kembali berjalan dan begitu sampai di samping cahaya ternyata ada sesosok hitam hitam sedang nyender di pohon randu.
"permisi numpang lewat"ucap bapak lalu sosok itu menoleh dan menyeringai ,,, Byuhhh sontak saja aku takut melihat sosok itu.
Sosok perempuan dengan dua tusuk sate sedang di panggang di nyala api kecil di sampingNya.
"tukar oleh oleh mu dengan sate ku"ucap sosok itu namun bapakku dengan suka rela memberikan nya
"tidak usah di tukar buat kamu saja saya dan anak saya hanya ingin lewat tidak butuh oleh oleh itu"jawab bapak lagi (berkat dari kondangan)
Di berikan kepada sosok wanita berjubah hitam kemudian menerimanya lalu mencium nya "masih bau doa,Nih satenya "ujarnya sambil mengulurkan dua tusul sate.
"tidak usah buat lauk saja"jawbb bapak aku hanya terdiam melihat sosok itu.
"ini ambil kalau ngga mau tukarkan dengan semua yang kamu butuhkan,butuh uang tinggal kaau tukar sama jin ifrit itu,kalau mau beras tukarkan kepada genderuwo itu",tegas
"sudahlah tidak apa apa,hanya hal kecil" ucap bapak ku kemudian berjalan aku mengikuti dari belakang.


Sampai agak Jauh beberapa pocong menghadang langkah kundan bapak tiba tiba berhenti tepat di samping sosok pocong (saya terangkan kenapa bapak Dan aku selalu bisa melihat dedemit
Biasanya setelah dari alam lelembut/diinginkan mereka kita akan peka terhadap hal hal ghoib dan itu jelas bisa di bilang jaman sekarang indigo,tapi semakin lama semakin memudar akan luntur dengan sendirinya) jadi jangan pikir mengada ngada mosok semalam ketemu banyak demit dan bisa berkomunikasi dengan mereka.
Dan saya jelaskan kenapa pengantin itu marah kepada ku biasanya makhluk astral gitu nggak suka di lihatin beradu pandangan semkkin lama maklhuk astral tersebut akan marah dan berusaha memasuki tubuh kita karena maklhuk itu ingin hidup layak seperti manusia. Jadi jangan heran kalau ada pelaku praktisi yang gendeng/gila stres di jalan atau di pasar pasar.sebenernya bukan hanya tentang ilmu semata mata tapi di dukung dengan wadah dan niat yang tepat..Niat menolong kesesama dan semua ilmu baik tergantung kita menggunakkannya
"kamu lho cong cong kok seneng ganggu aku sudah tidak bawa oleh oleh sudah aku kasihkan tadi di sana"ucap bapakku
"kamu goblok di tukar sate sama kuntilanak ireng/hitam kok ngga mau bisa kamu tukar dengan uang"ucap pocong masih dengan menghadang dan posisi tengkurap
Bapak ku di goblok goblokin sama pocong,aku merasa ngga enak sama hatiku marah rasanya ,, aku langsung menginjak badan pocong yang tengkurap beberapa kali 
"lho lho ada apa kok  malah marah"bentaknya sambil kelojotan geli
"kamu ngga sopan banget sama orang tua,dasar pocong ngehek"ucapku
"sudah nang,ayo pulang saja jangan semena mena begitu ngga boleh"ucap Bapakku berjalan memilih menyimpang dari sosok pocong itu aku sih ngga ngapain juga menyingkir cari jalan yang sempit 
Aku main jalan saja sengaja ngga melangkahi tapi menginjak mereka seperti batu loncatan.
Uggjh"teriak pocong.
"semprul bocah nih"reriak pocong satunya 
Aku ngga peduli dan aku terus saja melangkah berjalan pulang sampai di titik awal aku masuk dengan bapak ku yang bertemu sosok pembuka alam dedemit, sampai di depan sssok yang awal kita temui si pembaca mantra
"KUNDUR PAK KO"tanya si sosok pembaca mnatra (pulang pak ko(narko)
"inggih den"( iya den ) jawab bapakku 
Dan ketika kami di persilahkan keluar dan alhamdulillah sudah di alam nyata dan di tempat semula di barat jembatan di bawah pohon mangga besar.
Aku menoleh  dan sosok itu berkata "teruslah berjalan jangan menoleh" pesannya aku berlari mengejar bapak yang sudah berjalan beberapa langkah sampai di rumah mandi dan langsung rebahan.


JaguarQQ

27 Jul 2021

Santet Ritual Bayi Bajang

JaguarQQ

 Sudah selama ini agus tidak bekerja. Dirinya baru saja diberhentikan dari tempat pekerjaannya, lantaran toko bangunan yang menjadi tempat mengaisnya rupiah lama ini mengalami penurunan jumlah pembeli. Akhirnya, mau tidak mau pak cik selaku pemilik toko bangunan harus memangkas beberapa pekerja yang mana salah satunya adalah agus.

Dikeheningan pagi itu, tiba-tiba dia melihat pak sumain berjalan didepan rumahnya. Tidak ada yang berani menyapanya dikampung lantaran pak sumain terkenal sebagai orang yang menyeramkan. Entah, apa yang sedang berada didalam pikiran pak sumain saat itu. Dirinya dikenal sebagai orang yang pendiam dan memiliki tatapan tajam kepada siapapun yang berani menatapnya. BandarQ Online

Tiba-tiba terdengar suara sapaan dari pak sumain. “Nyapo kok isuk² plonga-plongo ? Sumpek rupane.” Tanyanya dengan tertawa. (Menyapa kok pagi2 bingung ? Stress rupanya)

Agus yang setengah takut dan heran hanya bisa tersenyum berat kepada pak sumain. “Mboten pak, sangking meneng teng njobo. Kale ngenakno awak. Nggeh bingung pisan seh, soale mpun mandek kerjo.” Ucapnya. (Tidak pak, hanya diam di luar. Sama mengenakkan badan. Iyaa bingung juga sih, soalnya sudah berhenti bekerja.) agus hanya tersenyum dan menatap pak sumain yang tiba² terdiam.

Akhirnya, setelah pak sumain menatapnya tanpa sebab, akhirnya beliau tiba-tiba mengajak agus untuk bekerja dengannya. Agus tidak berpikir panjang. Pak sumain tidak main-main untuk memberikan upah kerja yang agus sendiri belum paham pekerjaan model apa yang akan dia lakukan disana. Agus bisa memulai kerja besok pagi. Dia disuruh untuk sepagi mungkin ke rumah pak sumain. Karena bayaran yang diberikan tidak nanggung-nanggung agus mau saja berkerja apapun, meskipun itu berat terpenting didalam dirinya adalah anak dan istrinya tidak boleh lapar. 

Dia heran, pak sumain tidak menyuruhnya apa-apa selain kerumahnya membawa sebuah cangkul. Ah, mungkin dirinya disuruh mencangkul ladang atau disuruh membersikah suket (rumput) kebunnya.  Pak sumain terkenal memiliki kebun yang luas dan letaknya dimana-mana. Namun, rumor menyebutkan bahwa pak sumain bermain curang.

Dikatakan bahwa, pak sumain memiliki kebun yang banyak lantaran beliau memiliki ilmu santet yang cukup kuat sehingga bisa dengan mudah menyantet pemilik tanah yang menjadi incarannya.  Tak hanya itu, dirinya juga membeli murah harga tanah itu kepada si pemilik. Entah, mengapa semua itu terjadi. Pernah suatu ketika pak sumain mengincar kebon jeruk milik pak jaimo. Kebunnya memang sangat luas dan dikatakan pak jaimo adalah saingan dari pak sumain. Kebon jeruk milik pak jaimo saat itu pernah dibeli oleh pak sumain. Namun, beliau menolak dan memilih untuk menjualnya kepada orang lain. Setelah kejadian itu, pak jaimo jatuh sakit dan kakinya lumpuh. Hingga beberapa bulan sakit parah, pak jaimo meninggal dunia. Sejak saat itu, kebon milik pak jaimo tidak bisa menghasilkan panen yang bagus dan juga orang yang memetik buah jeruk disana akan jatuh sakit juga. 

Entahlah, agus hanya mendengar kabar itu dari mulut ke mulut dan tidak menyaksikan sendiri apakah benar hal itu terjadi karena ulah pak sumain. Tiba-tiba pak sumain keluar dari sebuah kamar yang berada di pojok belakang. Dengan pakaian hitam rapi dan memakai blangkon dikepala.  Pak sumain membawa sesuatu didalam kantong plastik. Entah apa isinya, pak sumain hanya komat kamit tidak jelas. Agus yang menunggunya diruang tamu hanya bisa melihat dengan keheranan tingkap pak sumain yang aneh. Tiba-tiba beliau menari seperti menari layaknya menari janger. Beliau berkelak kelok dan memancarkan aura kepuasan pada wajahnya. Kemudian setelah menari, dirinya berhenti didepan sebuah meja dan menyalakan dupa.  Karena dupa yang dinyalakan begitu banyak hingga asap mengepul kemana-mana, agus batuk tak berhenti dan masih belum mengerti apa yang dilakukan pak sumain dengan benda itu. Karena asap mengepul sangat banyak dan menutupi pandangan agus kala itu.  

Agus hanya bisa menarik leher bajunya untuk menutupi hidung agar asap tak banyak dia hirup. Namun, saat asap sedikit demi sedikit hilang. Tiba-tiba pandangan agus mulai tertuju kepada sosok yang berada disebelah pak sumain.  Seakan tidak percaya dengan apa yang dilihatnya. Bukannya selesai, agus merasa dirinya sedang berada didalam sebuat tempat yang berbeda. Kemunculan sosok itu dibarengi dengan tawa lebar pak sumain kearah agus.  Ingin rasanya saat itu dia kabur dari tempat itu, tetapi agus melihat anak dan istrinya terjerat tali dan dijaga oleh sosok menyeramkan itu yang tak lain adalah kedua sosok pocongan.

Pak sumain mendekati agus yang saat itu nampak terlihat lesu dan pucat karena terkejut dengan apa yang dia saksikan saat itu.  Pak sumain mendekat kearah wajah agus. “uripmu wes nok ngisor kendaliku. Sakdurunge awakmu iso ngemban tugas soko awakku. Sukmo bojo lan anakmu dadi taruhane.” Ucap pak sumain. (Hidupmu sudah dibawah kendaliku. Sebelum kamu bisa mengemban tugas dariku. Sukma istri dan anakmu menjadi taruhannya.)

Mendengar hal itu agus kemudian tersadar, bahwa dirinya sedang berada pada dua pilihan. Jika dia memaksakan diri untuk keluar dan tidak mengikuti perintah pak sumain maka anak istrinya sedang dalam bahaya. Kemudian jika dirinya mengikuti perintah pak sumain, agus hanya tidak ingin jika sesuatu besar terjadi dan membuatnya menanggung dosa seumur hidup. Dia pun berat menimbang pilihan itu. Masih belum mengerti tugas yang akan dilakukan agus saat itu. Dia masih menunggu kejelasan dari pak sumain. Saat itu pak sumain memberikan bungkusan itu kepada agus. Seperti sebuah botol namun agus tidak mengerti apa isinya. Entah, tiba-tiba agus mencium bau anyir dan busuk yang menjadi satu. Dirinya kebingungan apa isi dari bungkusan itu mengapa bau sekali.  Namun, pak sumain tidak membolehkan agus untuk membuka bungkusan itu sebelum tiba ditempatnya.  JAGUARQQ SITUS DOMINO99 POKER ONLINE DAN BANDARQ ONLINE

“Nyango kulon kali. Pendem iki nok alas jaten kono. Ojo ngetokno suaro. Cekelen karo tanganmu tur pendemen nok njero lemah. Sakmarine dipendem, banyu soko bungkusan iki gambyor nok ndukure.” Jelas pak sumain. (Pergilah ke barat sungai. Kubur ini di hutan jati disana. Jangan mengeluarkan suara. Pegang dengan tanganmu dan kubur didalam tanah. Selesai dikubur, air dari bungkusan ini disiram di atasnya.) Agus hanya terheran-heran, ternyata tugas yang diberikan pak sumain hanya untuk mengubur benda itu. Karena dirasa tidak terlalu berat, maka agus menyanggupinya. 

Berangkatlah agus saat itu ke tempat yang pak sumain katakan. Dengan berjalan dan menompang cangkul dipundaknya, agus semakin penasaran apa isi dari bungkusan ini.  Sepertinya terdapat sesuatu didalam benda kaca tersebut.  Karena penasaran tak bisa ia hentikan, agus mempercepat jalan kakinya. Hingga dia sampai ditempat yang dikatakan itu. Hutan jati yang sepi sekali. Memang sesikit jauh dari kampung dan memang tidak terlihat siapapun yg berada disana. Anjuran dari pak sumain tadi segera dia laksanakan. Dia sesegera mencari lokasi yang pas untuk mengubur benda tersebut

Akhirnya, setelah menemuka tempat yang cocok. Agus sesegera mungkin menggali tanah dan membuka isi bungkusan itu. Namun, apa yang terjadi ? Agus meloncat karena terkejut sejadi-jadinya. Manakala dia melihat sebuah wajah bayi kecil yang organnya lumayan hancur sedang mengambang keatas.  Agus bernafas kembang kempis dan tidak bisa mengatur pikirannya saat itu. Antara bingung takut dan gemetar yang tak kunjung surut dari tangannya.

Apa pak sumain telah berbuat yang tidak pantas. Berselingkuh ? Hingga menyuruh wanita itu mengaborsi bayi didalam kandungannya ? Agus hanya tertunduk bingung menyaksikan apa yang berada didepannya. Karena perasaan takut menyelimuti dirinya, tanpa pikir panjang agus memberanikan diri mengubur dan menyelesaikan tugas yang diamanahi oleh pak sumain. Setelah itu dia bergegas ke sungai. Di sungai, agus membersihkan kedua tangan dan kakinya. Dia juga mandi sebentar agar bau yang lengket hilang. Dia membasuh wajahnya dan memikirkan apa yang terjadi. Dia tidak habis pikir, mengapa pak sumain menyuruhnya mengubur bayi itu disana.  Pikirannya semakin tidak karuan, dia kemudian memutuskan berendam dan menenggelamkan seluruh tubuhnya ke dalam air sungai.

Dia berharap, keanehan itu dibawa oleh air dan segera hilang dari pikirannya. Setelah melakukan semua itu, agus kembali kerumah pak sumain. Memberitahunya bahwa semuanya sudah dia lakukan. Setelah itu, pak sumain mengeluarkan amplop dari dalam lokernya dan memberikannya kepada agus.  Agus heran, apa yang ada didalam amplop itu, ternyata tak lain ada uang uang nominalnya cukup banyak. Karena melihat uang sebanyak itu, agus segera mencium tangan pak sumain dan mengucapkan terimakasih. Kemudian pamit pulang.

Dirumah istri dan anaknya senang sekali, istrinya maimunah karena mendapat rejeki yang tak terbayangkan. Dia sampai membeli beras sebanyak 3 karung dan dibagikan kepada tetangganya dan siapapun yang tidak mampu.  Hal itu dia lakukan sebagai wujud bersyukur karena Allah telah memberi keluarganya rejeki yang berlebih. Namun, dalam tatapan agus kepada istrinya yang tertawa senang. Dia sedang merenungi sesuatu.  Dia masih belum bisa membuang kejadian yang dia alami tadi di alas jati. Benar-benar dibuat bingung oleh keadaan itu. Tiba-tiba saat agus menatapi istrinya yang sedang bagi-bagi beras.  JaguarQQ

Tiba-tiba pak tar, tetangganya mutah-mutah dan kakinya kaku seketika. Padahal agus masih melihatnya sedang bercangkul dipinggir rumahnya. Agus berlari dan melihat apa yang terjadi dengan pak tar, alangkah terkejutnya melihat pak tar muntah darah yang disertai belatung yang keluar dari mulutnya. Semua perempuan menjerit yang melihatnya. Agus gemetar dan tidak percaya dengan apa yang terjadi oleh pak tar saat itu. 

Wajah dan tubuhnya menghitam dan kaku, serta mata yang berjalan melingkar ke segala penjuru arah terjadi pada mata pak tar. Agus dan tetangganya yang berada disana membantu membopong pak tar ke dalam rumah.  Namun, belum beberapa menit pak tar tak bernyawa. Dadanya tidak kembang kempis. Agus menyaksikan sendiri, tetangganya mati mendadak dengan kondisi yang aneh. Istri agus mulai merasa aneh dengan tingkah laku suaminya.  Sejak kematian pak tar yang misterius. Terkadang agus berbicara sendiri didalam kamar.  Maimunah sempat mendengar bahwa pak tar meninggal seperti itu lantaran dirinya sempat beradu mulut soal kepemilikan kebun jati di barat sungai. Istrinya mulai curiga dengan agus. Karena dirinya sering menjumpai suaminya ke rumah pak sumain. 

Kemaren lusa, dirinya melihat agus sedang berbicara dengan seseorang dari dalam kamarnya. Maimunah semakin heran karena tidak ada siapapun didalam rumah selain dirinya, agus dan anaknya. Penasaran, akhirnya diapun mengintip dan melihat dengan siapakah suaminya berbicara.  Alangkah terkejutnya, saat melihat suaminya bukan berbicara dengan manusia melainkan dua pocong yang berdiri didepan agus dan berlumuran darah.  Karena terkejut dan takut mengeluarkan suara, maimunah menutup mulut dengan tangannya. Dirinya memilih menahan jeritannya dan bersuara dalam hati. Saat hendak melihat agus kembali, alanglah terkejutnya maimunah, kedua pocong tersebut mengintip dan memperlihatkan sebelah mata mereka masing-masing.

Hingga, keesokan harinya. Agus berpamitan kerumah pak sumain. Istrinya hanya mengangguk dan memperlihatkan senyum walau terpaksa.  Maimunah berniat untuk mengikuti agus dan ingin melihat apa yang dilakukan suaminya.  Sejak suaminya bekerja dengan pak sumain, banyak warga yang tiba-tiba sakit dan meninggal dunia. Kecurigaan itu muncul sudah lama, sejak pak tar meninggal. Namun, maimunah lebih memilih untuk menahannya.  Menunggu waktu yang pas untuk mencari jawaban semua ini. Saat itu, dia mencoba mengintip dari jendela rumah pak sumain, tercengang dgn yang dia lihat dari dalam rumah. Suaminya dan pak sumain sedang menari tidak jelas dan masing² membawa dupa ditangannya. Semakin tidak mengerti dengan semua ini, maimunah tetap memperhatikan sampai selesai.  Hingga suaminya keluar, maimunah berlari untuk menjauh dan sembunyi. Kemudian dia membututi suaminya.

Saat membuntuti, dirinya heran mengapa agus berjalan kearah kebun dan membawa sebuah bungkusan aneh ditangannya. Namun, masih belum puas dengan yang dilihatnya. Maimunah membuntuti agus sampai selesai. Disaat suaminya sudah pergi, maimunah mendekati tempat agus mengubur sesuatu. Akhirnya, dia mengambil sebatang kayu dan menggali pelan tanah itu. Lama sekali dia menggali karena dia hanya mengandalkan sebatang kayu.  Hingga akhirnya, dia melihat bulatan daging dari dalam tanah dan juga ari-ari yang setengah hancur terbalut tanah itu. Maimunah semakin takut dan tangannya mulai gemetar.  Dia mencoba memegang dan membalik bulatan itu dengan kayu yang dia pakai untuk menggali, bukan guyonan lagi. Itu adalah sesosok bayi.  Bayi bajang, bayi yang mati sebelum masa kelahiran dan dipakai untuk ritual kotor oleh pak sumain selama ini. 

Maimunah segera mengangkatnya dan menutupnya dengan krudung yang dia pakai saat itu.  Maimunah memindah dan menguburnya dikuburan umum. Setelah itu, maimunah kembali kerumah. Dari dalam terdengar suara agus yang menjerit-jerit kemudan tertawa.

“Haaaaaa.... Haaaa..... Sesek dodokuuu (sesak dadaku) !!!” teriak agus saat itu. 

Kemudian agus tertawa kencang tak beraturan. Dia menari-nari seperti orang yang sedang kesurupan.  Maimunah kemudian berlari dan memegang tangan agus. Tetangga mendengar hal itu dan mendekat ke rumah agus. Karena agus semakin aneh dan marah-marah tidak jelas.  Sebagian warga yang membantu maimunah saat itu mengikat agus dengan tali dikursi. Kondisi agus sudah tak terkendali. dia tertawaaa terbahak-bahak dan berkata “Aku luweee, aku luweeee (Aku lapar)” tetangga menyangka bahwa agus kesambet atau kesurupan lantaran tingkahnya sudah aneh dan diluar kendali. Akhirnya, Salah satu diantara tetangganya memanggil orang pintar yang tinggal diujung desa selatan.  Pak romo namanya, pak romo melihat agus dengan tatapan yang tajam dan curiga. Dia menggelengkan kepala dan mendekat ke arah agus. “Rahayu... Rahayu... Rahayu...” ucap pak romo.

Agus yang tertawa dari tadi kemudian melotot dan melihat tajam ke arah pak romo. “Sopo koen !!! (siapa kamu)” ucap agus. 

Pak romo berjalan memutari agus saat itu dan memutar tasbihnya di jari telunjuk. Setelah itu agus berteriak kesakitan.

“Manungsooo laknaaaatttt, aku mrene mung kate njupuk janji seng digawe menungso² iki !!! (Manusia laknat, aku kesini hanya mau mengambil janji yang dibuat oleh manusia² ini !!).

Kemudian agus semakin aneh dan tubuhnya bergetar hebat. Kulitnya berubah menjadi putih pucat dan mulutnya mengeluarkan cairan berbau anyir serat belatung yang bergerak pelan keluar dari bibirnya. Dengan lantangnya dia tertawa dan mendangakkan kepalanya sampai menyentuh punggungnya. Setelah itu, wajah agu berubah.. Dia tertawa terus tanpa henti dan melotot kearah orang-orang yang memperhatikannya. Kemudian dia mengeram dan menganga.  Saat itulah, tiba tiba dari bawah kursinya keluar sesosok wanita yang merangkak keluar dari belakang kursi dan merangkak ke arah depan agus. Wanita itu tak terlihat wajahnya. Orang-orang sudah ketakutan dan tidak berani melihat dari dekat.  Pak romo tetap memperhatikan apa yang sedang terjadi didepannya. Agus tetap tertawa tanpa henti. Sosok wanita itu adalah kuntilanak.

Kuntilanak itu kemudian berdiri dan melayang di depan agus. Saat itu tawa agus semakin nyaring dan membuat sakit kuping yang mendengarnya.  Sosok kuntilanak itu kemudian mengeluarkan cairan dari lubang kemaluannya. Cairan berwarna merah itu adalah darah. Darah yang berbau bangkai mengucur deras melewati kaki pucatnya.  Tiba-tiba kuntilanak itu membungkuk dan tangannya mengambil sesuatu dari kemaluannya. Teriakan dari istri agus, maimunah tak kuasa untuk ditahan. Dia menjerit ketakutan dimana dia menyaksikan sendiri bahwa sosok wanita tersebut mengambil segumpal daging yang mana itu adalah bayi. Kuntilanak itu kemudian menancapkan paku ketubuh bayi bajang tersebut dan keluar asap mengepul dari daging berupa bayi itu. Asap itu kemudian menyelimuti bajang tersebut hingga akhirnya. Bayi yang berlumuran darah tersebut berubah menjadi pocongan yang melayang. Pak romo tak tinggal diam, dia kemudian mengambil air yang sudah disiapkan ketika hendak pergi ke rumah agus.

Air lerih yang dicampuri bermacam bunga dan garam kasar. Pak romo segera melempar air tersebut kearah kuntilanak dan pocong yang melayang didepannya.  Setelah itu dia membaca bacaan penutup agar agus sadar kembali. Akhirnya, agus saat itu sadar dan dirinya meminta maaf kepada semua orang disana karena telah menuruti permintaan pak sumain selama ini.  Kemudian haripun berlalu. Agus dan maimunah memutuskan untuk pindah dari desa itu. Dirinya memilih untuk merantau karena keadaan masyarakat disana sudah memandang lain kepada agus dan maimunah.  Seminggu setelah kejadian tersebut, pak sumain ditemukan mati gantung diri dipekarangan rumahnya. Jasadnya ditemukan oleh tetangga dalam kondisi yang sudah membusuk.  


JaguarQQ

26 Jul 2021

Gangguan Ketika Makam Masih Basah

JaguarQQ

 Hai semua. Aku mau berbagi sedikit tentang pengalaman mistis yg mungkin ini menjadi gerbang pengalaman-pengalaman mistisku hingga dewasa. 

Awal mulanya sekitar tahun 2011, waktu itu aku masih duduk di bangku kelas 2 SMA, dimana kelasku mengadakan kegiatan perpisahan kenaikan kls.

Kami berencana piknik ala-ala, menginap selama satu malam di villa milik wali kelasku saat itu. Sebut saja Ibu Sri. Tentunya wali kelasku mendampingi sebagai penanggung jawab. Lokasi villannya ada di daerah Kabupaten Bandung.  BandarQ Online

Perjalanan dimulai dari titik point di depan sekolah, kami berkumpul dan melakukan perjalanan. Sesampainya di villa, semua masih baik-baik saja, aman terkendali. Dengan kondisi villa yang sejuk dan asri. Kami merasa betah dan ingin tinggal berlama-lama.

Walaupun kondisi villa saat itu memang kurang terawat. Tapi masih bisa kami bersihkan bersama-sama. Maklum villa ini memang di kosongkan bertahun-tahun. Dan Ibu Sri kebetulan kalau berkunjung kesini, hanya menggunakan bangunan sebelah kanan saja, bagian kamar.

Waktu itu, Ibu Sri ikut bersama suaminya. Dari siang sampai sore kegiatan kami hanya masak-masak dan makan bersama. Juga sedikit acara bumbu ala-ala makrab sambil mengenang selama setahun kami sekelas bersama-sama.

Semua berjalan menyenangkan sampai akhirnya sore hari datang. Gatau apa ini perasaanku saja atau mungkin teman-teman lain juga merasakan, vibes di sore itu rasanya agak sepi dan “keeung” kalau bahasa Sundanya.

Padahal jumlah kami tidak sedikit, tentu harusnya terasa ramai. Posisi villa, tepat dipinggir jalan kampung, cukup jauh ke jalan besar. Kanan-kiri masih jauh dari tetangga atau rumah warga. Tepat 500 meter di depan villa ada masjid besar.

Dan villa ini, tepat menghadap ujung jalan, atau banyak orang mengatakan sebagai posisi rumah tusuk sate. Waktu itu sekitar jam 17.30, menjelang magrib. Aku mengajak 2 orang teman untuk membeli camilan ke warung di sebrang masjid. Kemong dan Fira.

Sebelum Fira melangkah dari teras villa, sibuk mencari sendal jepit yang bisa dia pakai, aku dan Kemong sudah menunggu di pagar. Tidak lama kami berdiri di depan pagar, sayup terdengar suara orang melafalkan kalimat tahmid… Laillahaillallah...

Belum sempat aku melirik, Kemong sudah lari terbirit-birit ke dalam villa sampai kepalanya tersungkur di tembok ujung ruangan. Ternyata, suara tahmid yang di gema kan oleh beberapa orang itu disertai dengan membawa jenazah dengan ciri khas keranda di tutup kain hijau.  JAGUARQQ SITUS DOMINO99 POKER ONLINE DAN BANDARQ ONLINE

Dipikul oleh beberapa orang, dan sebagian mengikuti dari belakang. Memang tidak banyak, tapi tetap bikin kami cukup kaget dan merinding bukan main. Dan yang lebih mengejutkan, rombongan itu melewati villa kami dan berhenti tepat di sebelah villa kami.

Kami baru sadar, di bagian kiri sebelah kami parkir mobil, ternyata merupakan kebun sekaligus lahan kosong dengan beberapa hiasan nisan di atasnya. Kami pun kaget bukan main.

Beberapa teman laki-laki yang dikenal paling iseng di kelas, ikut menghampiri proses pemakaman sambil mengintip di balik semak-semak. Mereka menginformasikan bahwa yang sedang di kubur sore itu adalah seorang laki-laki.

Dengan proses pemakaman yang singkat dan hanya diantar sedikit orang, juga waktu pemakaman di sore hari menjelang magrib, membuat kami sedikit aneh dan “hah ko nguburin magrib-maghrib? Emang enggak pamali?”

Di dalam muslim ternyata memang sebaiknya menyegerakan proses pemakaman sesegera mungkin. Jam berapa pun. Dan ini baru aku ketahui ketika aku sudah dewasa.

Entah sugesti atau perasaan kami aja, sore itu terasa makin mencekam. Niatku untuk membeli camilan akhirnya urung dan hanya berdiam di ruang tamu bersama teman-teman

.Lucunya, ketika kami sedang mengobrol di ruang tamu, dan mulai melupakan kejadian tadi, tiba-tiba... lampu gantung antik dan berbentuk cekung, bergoyang ke kanan kiri.

Kupikir gempa, tapi ternyata tidak. Karena lampu di depan teras, tidak tampak pergerakan sama sekali. Dan saat itu, kami semua melihat lampu itu bergoyang.

Semakin dilihat semakin bergerak kencang. Sampai akhirnya berhenti dengan sendirinya ketika Bu Sri datang menghampiri kami. Setelah itu, ia kembali ke ruangannya, di kamar gedung samping bersama suaminya, dan tidak kembali sampai pagi tiba.

Untuk menghilangkan rasa ketakutan kami, kami memutuskan salat magrib berjamaah di ruang tamu itu. Karna waktu sudah melewati magrib dan langit sudah mulai gelap. Tentu kondisi sekitar semakin terasa hening dan mencekam.

Tidak ada TV, tidak ada kursi, bahkan tidak ada gorden atau sehelai kainpun yang menutupi ruang tamu yang di dominasi oleh kaca. Setelah kami salat magrib berjamaah, rasanya kami seperti di awasi banyak mata dari luar.

Kaca-kaca dari ruangan tamu ini, tembus pandang ke luar. Baik itu ke teras depan, halaman samping kiri hingga samping kanan. Kegiatan yang kami rencanakan pun semua berantakan. Hanya untuk membakar jagung di teras pinggir saja kami tidak berani. Malam itu terasa sangat panjang.

Beberapa anak perempuan berinisiatif untuk menutup kaca-kaca samping dengan kain-kain yang bisa menutupi, kami sita semua sarung dan jaket anak laki-laki untuk menutupi hampir sebagian kaca sebelah kiri dan depan.

Enggak tahu.. rasanya sebelah kiri villa terasa lebih dekat dengan makam yang masih basah tadi. Dan itu memberikan sugesti kami menjadi lebih takut. Setelah itu kami hanya menghabiskan waktu dengan mengobrol sambil masing-masing menahan takut.

Sekitar jam 10 malam, anak laki-laki merasa jenuh dan kesal dengan keadaan yang semakin tidak nyaman ini, mereka memberanikan diri dengan sedikit umpatan “udah ah ngapain takut, makin takut makin kerasa enggak enak’’

Akhirnya mereka memberanikan diri keluar dan mencoba menyalakan api untuk membuat jagung bakar. Tapi, tidak sampai 10 menit mereka di luar, mereka berhamburan dan masuk ke dalam villa dengan umpatan-umpatan kasar.

Dua orang dari mereka, mengaku melihat pocong sedang berdiri mematung di ujung villa sebelah kiri bagian belakang, tepat di dekat batas villa dengan kebun kosong tempat pemakaman.  JaguarQQ

Keadaan semakin gaduh dan kami ketakutan. Kami berkumpul ditengah mencoba saling menenangkan. Tiba- tiba, semua kain yang kami rakit untuk menutupi kaca-kaca, lepas bersamaan dan meninggalkan pemandangan yang gelap gulita di balik kaca.

Kami tetap mencoba tenang dan memasang Kembali kain-kain itu sampai akhirnya, satu jam kemudian, teman dekatku, memaksa minta ditemani ke belakang. Kebelet buang air kecil dan tidak mungkin berani sendirian.

Akhirnya, aku dan tiga orang teman perempuan lainnya bersamaan menuju toilet belakang. Selesai temanku buang air, saat berjalan menuju kembali ke ruang tamu, dua diantara kami di kasih kejutan yang sama sekali tak diinginkan.

Aku dan rima melihat teteh-teteh memakai dress putih sedang mengayun-ayunkan kaki di pendopo luar, dengan mata hitam legam, rambut gimbal berantakan. Mengerikan sekali.

Pendopo itu bentuknya mirip semacam rumah pohon yang tidak terlalu tinggi tapi sudah cukup usang. Terlihat dari jendela belakang dekat toilet, dengan jelas ia mengayun ayun kaki.

Aku hanya bisa berusaha berjalan cepat sekuat tenaga, tapi tidak mau terlihat lari karna pasti akan membuat panik teman-teman yang lain.

Rasanya, malam itu aku ingin pulang. Tapi kami tidak bisa, karena ketakutan dan juga dirasa waktu sudah terlalu malam. Bukan hanya takut gangguan di villa, kami juga takut jika memaksa pulang, pada masa itu sedang ramai isu begal di daerah Kabupaten Bandung.

Karena itu kami mengurungkan niat untuk pulang larut malam karena jam sudah menunjukan pukul setengah 1 malam. Kami terpaksa harus menunggu sampai pagi.

Di dalam vila itu, hanya terdapat satu kamar. Kamar itu awalnya diperuntukan bagi anak-anak perempuan tidur. Tapi karena kondisi terasa sangat tidak kondusif dan tidak nyaman, kami semua berkumpul di ruang tamu bersama-sama.

Tanpa satu orang pun yang bisa tertidur lelap. Jangankan untuk tidur, merebahkan badan saja, kami tidak berani. Sampai akhirnya jam menunjukan pukul 2 malam. Suasana makin terasa dingin, dan sepi. Sampai tiba-tiba sepi menjadi sayup-sayup bunyi kerincing lonceng.

Lucunya, ternyata semua teman-teman saat itu sama-sama mendengar. Suaranya semakin mendekat semakin kencang. Gemerincing lonceng yang kami dengar disertai dengan suara kaki kuda berjalan dan gesekan roda kayu di jalanan berbatuan.

Beberapa dari kami ada yang diam meringkuk, ada yang menangis, saling berpegangan dengan erat, sampai ada yang menutup wajah dengan memasukan kepala ke dalam tas.

Pagi harinya, kita bersiap pulang ke rumah masing-masing, istirahat dan mulai masuk sekolah kembali di hari Senin. Tapi.. ternyata terror horor di villa tidak berenti sampai kami pulang. Aku sempat diikuti sosok yang cukup mengganggu.

Aktifitas di sekolah, aku di ceritakan oleh teman-teman, katanya aku lebih murung, sering menggambar sosok makhluk aneh, padahal aku sama sekali tidak pernah bisa menggambar.

Ketika di tanya siapa sosok yang aku gambar, aku selalu menjawab ‘’Tantan’’. Kata temanku, aku sempat mencakar teman baikku waktu dia merebut gambar dan mencoba untuk membakar gambar itu. Aku tidak pernah ingat melakukan hal itu sama sekali.

Waktu itu, banyak teman-temanku menyaksikan jika aku sering bertingkah aneh. Seperti tiba-tiba mahir bermain gitar. Menatap kosong sampai berbicara diluar kendali.

Dan pernah bilang “aku bisa terbang kayak kuda itu” Ketika teman-temanku sedang asik membicarakan gelang unicorn yang sedang hits pada masa itu. Ucapan itu yang membuat teman-temanku berhamburan keluar kelas.

Sampai akhirnya aku dipanggil guru agama di sekolahku, Pak Asep. Pak asep yang katanya juga bisa melihat mahluk-mahluk lembut itu, hanya tersenyum dan mengusap punggungku. Semacam mengambil sesuatu dari punggung padahal dia tidak sama sekali menyentuh aku.

Katanya, “dia suka sama kamu Fan, enggak pulang kalau enggak di anterin ke tempat asalnya, tapi biar sama bapak aja nanti dianter ke villa bu Sri sekalian bapak pulang."

Dashhhh! Merinding bukan main. Semenjak hari itu, gangguan itu selesai dan aku beraktifitas biasa. Tapi, mulai hari itu juga, secara tidak sengaja aku sering melihat mahluk-mahluk yang enggak pernah ingin aku lihat. Hingga sampai saat ini. 


JaguarQQ